Program inovasi terbuka BIND 4.0 Open Innovation kembali menawarkan kesempatan bagi para startup untuk terhubung dengan 70 perusahaan terkemuka dalam program Accelerator.
Dibuka untuk yang ke-8 kalinya, BIND 4.0 Open Innovation menawarkan kesempatan bagi startup yang masih dalam tahap pengembangan awal sekalipun untuk berkolaborasi bersama perusahaan besar demi mengambangkan solusi yang mampu menjawab kebutuhan industri di masa depan. Adapun empat tema utama yang menjadi tantangan pada tahun ini mencakup industri cerdas atau manufaktur lanjutan, energi bersih dan keberlanjutan, teknologi kesehatan juga teknologi pangan.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 2016 di Basque Country, Spanyol, BIND 4.0 adalah inisiatif publik-swasta yang didanai oleh Pemerintah Basque dan Society for the Promotion of Industrial Innovation (SPRI Group), badan pengembangan bisnis pemerintah yang ditujukan mendorong inovasi dan pengembangan industri di wilayah Basque Country.
Bersama-sama, keduanya mencoba membangun Basque Country menjadi pusat industri dengan ekosistem kewirausahaan yang kuat. Hal ini dilakukan melalui open innovation yang menghubungkan startup inovatif dengan perusahaan industri terkemuka untuk memberikan solusi eksternal dalam menghadapi tantangan transformasi digital.
Pendekatan inilah yang diakui BIND 4.0 sebagai win-win solution di mana perusahaan terkemuka di Basque Country dapat memanfaatkan keahlian dan ketangkasan startup. Sementara bagi startup, BIND 4.0 menawarkan akses ke pendanaan, pendampingan dan konsultasi bisnis yang amat berharga dari 70 perusahaan terkemuka. Pada sisi lain, para startup tetap dapat mempertahankan kekayaan intelektual mereka atas solusi yang dikembangkan melalui program akselerasi ini.
Tak heran jika pada tahun 2020, BIND 4.0 dianugerahi penghargaan European Enterprise Promotion Award oleh Komisi Eropa atau European Commission. Tak cuma itu, BIND 4.0 juga dinyatakan sebagai salah satu platform terbaik yang mendorong inovasi dalam ekosistem industri oleh perusahaan konsultasi internasional Gartner.
Tahun ini, BIND 4.0 telah memprioritaskan program Accelerator pada startup yang tengah mengembangkan solusi di 12 kasus penggunaan atau use cases yang diusulkan oleh 70 perusahaan mitra BIND 4.0, berdasarkan kebutuhan bisnis mereka.
Adapun ke-12 kasus tersebut mencakup: pemantauan siklus hidup produk dan rantai nilai atau value chain; meningkatkan dampak lingkungan melalui efisiensi energi dan penerapan prinsip keberlanjutan; digitalisasi dan optimalisasi proses internal; mobilitas; pemeliharaan sarana produksi; inovasi dalam proses industri untuk pengalaman pekerja atau pengguna akhir; robotika tingkat lanjut; meningkatkan pengalaman pengguna; inovasi elektrolisis; quality control; daur ulang serta ekonomi sirkular; dan terakhir menangkap, menganalisis, dan menilai biomarker.
Manfaat Open Innovation Bersama Startup
Di tengah perkembangan teknologi dan tuntutan akan model bisnis yang berkelanjutan, perusahaan dituntut berkolaborasi untuk mengembangkan model bisnis atau teknologi melalui inovasi. Kini mengandalkan pengetahuan internal saja tak cukup, perusahaan bahkan yang mapan sekalipun diharuskan mengantisipasi perubahan industri dan pasar dengan mengandalkan wawasan eksternal, tak terkecuali startup.
Ketika berbicara inovasi teknologi, perusahaan mapan cenderung tertinggal. Skalanya yang besar seringkali membuat mereka bergerak lambat. Pada sisi lain, startup memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dan sangat terspesialisasi. Ketangkasan dan fleksibilitas mereka menjadikan startup lebih unggul dalam menciptakan solusi berbasis teknologi.
Dengan cepat mereka mampu menguasai teknologi yang disruptif seperti kecerdasan buatan (AI), Big Data, internet of things (IoT), robotik, dan lain sebagainya. Dua hal inilah yang membuat startup menjadi mitra yang cocok bagi perusahaan mapan untuk berkolaborasi dalam inovasi. Melalui kolaborasi seperti dalam open innovation, perusahaan mapan dapat memanfaatkan keahlian dan fleksibilitas startup untuk menghadapi tantangan bisnis.
“Daripada memusatkan semua upaya inovasi dalam R&D internal, organisasi dapat memanfaatkan kreativitas dan pengetahuan tim internal dan eksternal melalui Inovasi Terbuka dan proyek inovatif dengan solusi yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan,” ujar Fiter Bagus Cahyono, Direktur Innovesia, perusahaan konsultasi yang berfokus pada inovasi bisnis.
Menurut, Fiter Bagus, open innovation memiliki sejumlah manfaat utama bagi perusahaan, yakni mengurangi risiko dan biaya inovasi yang besar, berinovasi dengan cepat berkat ketangkasan startup, hingga memiliki spesialisasi di bidang tertentu.
“Dengan berinovasi bersama startup, perusahaan mendapatkan keuntungan yang signifikan karena potensi mereka untuk mengurangi biaya dengan meningkatkan produktivitas, mendapatkan paparan model bisnis baru, dan meningkatkan penjualan dengan menemukan peluang baru untuk pertumbuhan,” jelas Fiter Bagus.