Ironinya, banyak kematian ini dapat dicegah. Menurut WHO, 75% kematian dan penyakit akibat kelahiran prematur dapat dicegah dengan menjaga bayi tetap hangat. Sayangnya, tak semua ibu memiliki kesempatan yang sama besar untuk menghangatkan bayi mereka. Pasalnya, tak semua rumah sakit di negara miskin memiliki inkubator yang umum digunakan untuk menghangatkan bayi pasca lahir.
Itulah mengapa kasus kematian bayi baru lahir lebih banyak terjadi di negara-negara miskin seperti Afrika Sub-Sahara, Asia Tengah dan Asia Selatan. Bahkan, para bayi yang terlahir di wilayah Afrika Sub-Sahara memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk meninggal pada bulan pertama dibandingkan anak yang lahir di negara berpenghasilan tinggi. Pada sisi lain, penggunaan teknologi yang kurang optimal di negara berpendapatan menengah menyebabkan meningkatnya beban kecacatan di kalangan bayi prematur yang bertahan hidup pada periode neonatal.
Kesenjangan inilah yang mendorong Jane Chen, Linus Liang, Naganand Murty, dan Rahul Panicker untuk menciptakan penghangat bayi dengan harga terjangkau bagi para ibu di negara-negara berkembang.
design thinking
,
prototype
1. Inspiration
1. Inspiration
Ketiganya lantas langsung memutuskan untuk terbang langsung ke Kathmandu, Nepal, demi memahami kebutuhan pengguna. Di sana, ketiganya menghabiskan beberapa hari mengamati unit neonatal di rumah sakit. Namun, betapa terkejutnya mereka ketika mengetahui bahwa 80% bayi yang meninggal di negara berkembang seperti Nepal justru dilahirkan di rumah di desa-desa, jauh dari rumah sakit yang lengkap.
Selain itu yang cukup menyedihkan lagi, tim juga menyadari bahwa bayi-bayi prematur tersebut tidak pernah dibawa ke rumah sakit. Wawasan tersebut membuat mereka memikirkan kembali secara mendasar siapa sebenarnya penggunanya.
Untuk lebih memahami alasan dibalik fenomena ini, tim lantas mewawancarai orang tua di wilayah tersebut. Dari aktivitas inilah mereka mengetahui bahwa para orang tua cenderung mempercayai obat-obatan untuk menjaga kesehatan bayi mereka. Sayangnya, obat-obatan tak mampu mengatasi hipotermia yang diderita bayi prematur.
Pada sisi lain, tak sedikit bayi yang meninggal di jalan ketika hendak dibawa ke rumah sakit karena jarak tempuh yang jauh Selain itu, tidak adanya akses terhadap listrik reguler juga membuat inkubator umum menjadi sia-sia. Semua masalah ini kemudian tim rangkum untuk membuat solusi terbaik.
2. Ideation
2. Ideation
Berdasarkan pengamatan yang mengkhawatirkan, tim menyadari perlunya mengembangkan inkubator yang sesuai dengan kebutuhan lokal yang ada. Pertama, inkubator harus mampu bekerja dengan optimal tanpa tenaga listrik sepanjang saat. Kedua, inkubator harus bisa diperoleh dengan harga terjangkau mengingat kondisi ekonomi masyarakat di sana.
Pengamatan ini lantas mengarahkan mereka merancang penghangat bayi portabel yang terlihat seperti kantong tidur kecil, yang dapat dengan mudah disterilkan. Ide ini terinspirasi kantong yang dimiliki kanguru betina guna menghangatkan dan melindungi bayi mereka.
3. Implementation
3. Implementation
Embrace juga bereksperimen dengan model penetapan harga yang berbeda, seperti opsi sewa untuk menjadikan produknya sangat terjangkau di negara-negara seperti India, di mana ratusan juta penduduk desa hidup dengan pendapatan kurang dari USD 2 per harinya.
”Pengusaha sering kali jatuh cinta dengan ide produk atau model bisnis asli mereka dan gagal mendengarkan kebutuhan pelanggan. Kami, di sisi lain, tidak ragu untuk mengubah fitur produk dan harga kami berulang kali hingga kami menemukan solusi yang memberikan nilai tertinggi kepada pelanggan kami dengan biaya terendah bagi mereka. Bagi kami, inovasi adalah proses dinamis yang tidak pernah berakhir,” jelas Chen.
Embrace, Memberi Kehangatan untuk Bayi dan Orang Tua
web link
Embrace, Memberi Kehangatan untuk Bayi dan Orang Tua
Embrace adalah contoh nyata bagaimana berempati terhadap kebutuhan pengguna ketika berinovasi dapat menyelesaikan masalah bahkan terkait kesenjangan sekalipun. Pada tahun 2011, Embrace melakukan uji coba produk ini di India, dimana 1,2 juta bayi prematur meninggal setiap tahunnya. Hasil awal sangat menggembirakan. Di sana, Embrace melakukan studi klinis yang lebih ekstensif terhadap 160 bayi prematur. Hasilnya memuaskan.
Dalam salah satu contoh, Embrace menyelamatkan bayi seberat dua pon yang lahir dari di sebuah desa dekat Bangalore, di India Selatan. Berkat inovasi yang dibawa Embrace, berat badan sang bayi mulai bertambah dan membawa kebahagiaan bagi orang tuanya, yang pernah kehilangan dua bayi sebelumnya.
Embrace juga telah menegosiasikan kemitraan dengan perusahaan farmasi dan peralatan medis multinasional seperti GE Healthcare. Bersama-sama keduanya memperluas jaringan distribusi Embrace untuk dapat diakses oleh sebanyak mungkin rumah sakit dan klinik di negara-negara seperti Nepal dan India.
Terbaru, Embrace membantu para ibu dan rumah sakit di Ukraina untuk memberikan kehangatan pada bayi baru lahir di tengah invasi Rusia yang menyebabkan runtuhnya rumah sakit di negara itu. Embrace menjadi pilihan para ibu untuk menjaga bayi mereka tetap hangat selagi harus mengamankan diri di tempat-tempat perlindungan.