Mengurangi Emisi Karbon Melalui Kolaborasi Antar Perusahaan Terkemuka di Inggris

Sebanyak 15 organisasi, yang terdiri dari pemain utama dalam industri kimia dan consumer goods terkemuka serta institusi pendidikan di Inggris, berkolaborasi dalam Flue2Chem, sebuah proyek inovasi terbuka atau open innovation yang bertujuan mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi dengan mengubah gas limbah industri menjadi bahan baku yang berkelanjutan.

Sebagai negara besar dengan kemajuan industrinya, Inggris masih mengimpor sejumlah besar bahan baku yang mengandung karbon setiap tahunnya untuk industri barang konsumsi atau consumer goods. Parahnya, sebagian karbon yang digunakan masih bersumber dari bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak dan gas.

Ketika berbicara mengenai karbon, pikiran kita kemungkinan besar hanya tertuju pada transportasi, pembangkit listrik dan sebagainya. Padahal, sebagian besar karbon dan senyawa kimia lain yang digunakan industri untuk membuat produk kecantikan seperti kosmetik, pembersih pakaian, tekstil juga berasal dari bahan bakar fosil yang tentunya tidak ramah lingkungan.

Atas dasar itu, penting bagi Inggris untuk berinovasi menciptakan sumber karbon alternatif yang ramah lingkungan untuk mencapai target emisi nol bersih atau net zero emission pada 2050. Apalagi, sebuah laporan yang diterbitkan oleh lalu memperkirakan, permintaan bahan kimia yang berasal dari fosil akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2050.

Akibatnya, produksi karbon terbarukan perlu ditingkatkan jika ingin menghapus emisi dari penggunaan karbon fosil dalam consumer goods atau barang habis pakai yang diproduksi oleh perusahaan yang akan digunakan oleh konsumen.

Sadar akan urgensi ini, 15 organisasi yang didukung langsung oleh pemerintah Inggris meluncurkan Flue2Chem, sebuah program kolaboratif untuk mewujudkan industri consumer goods yang berkelanjutan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Adapun 15 organisasi itu mencakup raksasa Unilever, Society of Chemical Industry (SCI), perusahaan kimia BASF, Tata Steel, Croda, Johnson Matthey, UPM-Kymmene, Holmen, University of Sheffield, University of Surrey, Carbon Clean, Proctor & Gamble, Center for Process Innovation, Konfederasi Industri Kertas, dan produsen consumer goods multinasional Reckitt.

Melalui open innovation, mereka bersama-sama berupaya mengambil limbah gas dari industri dasar seperti logam, kaca, kertas dan bahan kimia, untuk kemudian mengubahnya menjadi sumber karbon alternatif yang akan digunakan dalam produksi consumer goods di Inggris. 

David Bott, Kepala Inovasi di SCI berpendapat Flue2Chem merupakan contoh yang sangat baik dari kekuatan kerja kolaboratif. Lebih dari itu, Flue2Chem menjadi langkah penting bagi Inggris dan visi SCI untuk memajukan penerapan ilmu kimia ke dalam industri untuk kepentingan publik.

my company

“Model bisnis baru ini bertujuan untuk mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil. Sebaliknya, konsorsium akan membangun rantai pasokan baru yang lebih berkelanjutan sambil juga mengurangi emisi limbah. Grup tersebut akan mengembangkan metode untuk menggunakan karbon yang ditangkap dari aliran limbah industri lain dan mengubahnya menjadi bahan mentah yang terjangkau untuk produk konsumen,” ujar David Bott seperti dilansir dari media Inggris, .

Hingga Februari tahun ini, proyek Flue2Chem telah mengantongi pendanaan sebesar 5,4 juta poundsterling (Rp103 miliar), di mana 2,68 juta poundsterling (Rp53 miliar) di antaranya berasal dari lembaga inovasi nasional Inggris, Innovate UK, melalui UK Research and Innovation (UKRI) Transforming Foundation Industries Challenge yang didirikan untuk mendorong Inggris mencapai target nol bersih.

“Hal hebat tentang Flue2Chem bukan hanya inovasinya, yang menangani dekarbonisasi, efisiensi sumber daya, dan menciptakan model ekonomi sirkular, tetapi fakta bahwa ini adalah contoh hebat tentang bagaimana Anda dapat menyatukan seluruh rantai pasokan untuk menghasilkan inovasi yang dibutuhkan. Tidak lagi masuk akal untuk bekerja secara individu,” ujar Bruce Adderley, Direktur Transforming Foundation Industries Challenge di Innovate UK, seperti dilansir dari .

Sementara itu, pemimpin Flue2Chem sekaligus Direktur R&D Sains dan Teknologi Perawatan Rumah di Unilever, Ian Howell optimis bahwa kolaborasi Flue2Chem akan mampu mengubah industri dengan mempercepat tindakan dan memperbaiki rantai nilai bahan kimia agar tidak terlalu bergantung pada bahan bakar fosil.

“Ini adalah ambisi yang berani dan, di Unilever, kami telah secara terbuka menyerukan tindakan selama dua tahun terakhir. Tidak ada satu perusahaan pun yang dapat melakukan ini sendirian, jadi memiliki kekuatan dari 15 pabrikan dan akademisi menandai langkah maju yang signifikan tidak hanya untuk Inggris tetapi juga secara global,” ujar Ian Howell seperti dilansir dari

Unilever sendiri memang telah merintis produk pembersih menggunakan emisi karbon industri dan bukan dari bahan bakar fosil untuk memproduksi deterjen OMO di China, pencuci piring tangan Sunlight di Afrika Selatan dan deterjen Coral+ di Jerman.

Lebih lanjut, 15 organisasi yang bergabung dalam Flue2Chem optimis kolaborasi ini membantu Inggris memangkas 15 sampai 20 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya.

Bagaimana Open Innovation Mampu Mempercepat Dekarbonisasi

Di tengah krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan, sudah saatnya bagi bisnis tak terkecuali bagi industri manufaktur untuk meninggalkan mentalitas dalam operasional mereka untuk mempercepat dekarbonisasi dengan merangkul kolaborasi. Pasalnya, mencatat antara 70% sampai 90% emisi karbon suatu produk terjadi di sepanjang rantai nilai atau value chain. Karenanya, perusahaan dewasa ini perlu bekerja sama dengan seluruh pihak untuk melacak emisi di sepanjang rantai ini demi mengurangi jejak karbon atau carbon footprint. 

“Dekarbonisasi mengharuskan perusahaan penyedia teknologi dan lembaga penyedia regulasi untuk bekerja sama, bahu membahu mempercepat transisi ke ekonomi yang berkelanjutan,” tutur Fiter Bagus Cahyono, Direktur , sebuah perusahaan konsultasi yang berpengalaman luas dalam membantu klien berinovasi.

Open innovation dalam hal ini dapat mempercepat dekarbonisasi karena melibatkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antara berbagai pihak, termasuk perusahaan, pemerintah, lembaga akademik, hingga ke lapisan individu masyarakat sekalipun. Dengan berkolaborasi, kita memiliki peluang yang lebih besar untuk mengatasi tantangan paling mendesak di dunia, yakni membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius sesuai tujuan Paris Agreement.

“Kolaborasi melalui open innovation memungkinkan siapa saja baik perusahaan, institusi pendidikan, pemerintah hingga individu untuk menciptakan solusi bersama. Dengan makin banyak pihak yang bergabung dan didorong oleh perkembangan teknologi, open innovation mampu menciptakan hingga memasarkan produk dan layanan baru dengan lebih cepat, mempercepat perubahan, menciptakan aliran pendapatan baru, hingga menciptakan model bisnis baru yang berkelanjutan. Singkatnya, open innovation adalah alat yang ampuh untuk mengatasi masalah yang kompleks,” jelas Fiter Bagus.

Walau begitu, Fiter Bagus menekankan, open innovation membutuhkan komitmen tulus dari setiap mitra inovasi yang berkolaborasi. Dengan kata lain, perusahaan atau siapapun yang terjun dalam kolaborasi ini harus mampu menciptakan fondasi kepercayaan dan keamanan data. Pada satu sisi, perusahaan harus mampu berbagi data dengan mitra inovasi selagi melindungi privasi mereka agar tidak membahayakan daya saing mereka sendiri.

Kabar baiknya, sebagai penyedia layanan open innovation, Innovesia mampu membantu organisasi, baik perusahaan, pemerintah, lembaga pendidikan hingga organisasi nirlaba untuk memecahkan masalah kompleks tak terkecuali pada sektor lingkungan melalui open innovation. Sejak berdiri pada 2015, Innovesia telah dipercaya banyak organisasi untuk menciptakan solusi yang mendukung prinsip-prinsip keberlanjutan di berbagai sektor seperti energi, pertambangan hingga organisasi non-pemerintah dan masih banyak lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • All Post
  • Design Thinking
  • Edukasi
  • Eksklusif
  • Gaya Hidup
  • Innovation
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Open Innovation
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pertambangan
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Workshop

Investing in Innovation

Everyone can innovate, including you. We help people and organizations to innovate in the era of Industrial Revolution 4.0

building

Design Thinking

Newsletter

About Us

PT Investasi Inovasi Indonesia

innovesia.co.id

designthinking.id

Business Address:

Equity Tower, 35th Floor, SCBD Lot 9

Jl. Jendral Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12910

P: +62 21 2939 8903