Dahulu, industri pertambangan terkenal akan kerahasiaan, dengan menyembunyikan operasional dan potensi tambang mereka dari dunia luar. Siapa sangka, perusahaan tambang Kanada, Goldcorp (kini Newmont Goldcorp) mampu merevolusi cara kerja industri yang sangat konvensional ini dengan mencoba sesuatu yang sangat inovatif, yakni kompetisi inovasi pencarian lokasi deposit emas. Kompetisi ini tak hanya membawa perusahaan melewati kebangkrutan, tapi juga membuka pintu bagi kejayaan mereka.
Semua bermula ketika Goldcorp hampir mengalami kebangkrutan. Pada tahun 2000, tambang emas Goldcorp yang berlokasi di Red Lake, Ontario, Kanada terus mencatatkan kinerja buruk. Mereka hanya mampu menghasilkan 50.000 ons emas dalam setahun. Merasa putus asa, sang CEO, Rob McEwen mengumpulkan seluruh ahli geologi Goldcorp dan meminta mereka untuk menemukan lebih banyak emas di tambang Red Lake milik mereka.
Siapa sangka, ahli geologi berhasil menemukan potensi emas yang signifikan terkubur lebih dalam di bawah tambang tersebut. Jumlahnya bahkan diyakini 30 kali lipat lebih besar dari produksi tahunan Goldcorp. Namun, penemuan itu tak lantas menyelesaikan masalah. Pasalnya, perusahaan tak bisa menentukan lokasi titik pencarian awal mengingat setiap proses eksplorasi cenderung memakan waktu dan biaya yang mahal.
Menghadapi kebuntuan, Rob McEwen lantas memilih langkah berani. Alih-alih mempekerjakan para pakar, McEwen saat itu memilih menggelar crowdsourcing yang merupakan salah satu jenis open innovation.
crowdsourcing
open innovation.
Ide itu dipilihnya usai terinspirasi oleh konferensi tahunan Massachusetts Institute of Technology atau MIT, yang ia hadiri pada tahun 1999. Saat itu, McEwen mendengar bagaimana Linus Torvalds menggunakan internet sebagai sumber kolaboratif untuk membangun sistem operasi perangkat lunak Linux. Atas dasar itu, ia memilih melakukan hal yang sama.
Perburuan Emas Melalui Kompetisi Inovasi The Goldcorp Challenge
Perburuan Emas Melalui Kompetisi Inovasi The Goldcorp Challenge
Meski keputusannya sempat dinilai kontroversial, McEwen tetap menyelenggarakan kompetisi inovasi atau crowd contest bertajuk The Goldcorp Challenge. Ia menerbitkan semua data geologi penelitian perusahaan yang dimulai sejak 1948 dan menantang siapa saja untuk menemukan lokasi deposit emas yang terkubur di bawah tambang mereka di Red Lake.
crowd contest
“Saya akan memberikan CAD 575.000 [sekitar Rp3,6 miliar, kurs tahun 2000] kepada siapa saja yang mampu memberikan lokasi tepat di mana emas berada di tambang emas Red Lake,” tulis McEwen pada laman resmi Goldcorp, seraya mengakui bahwa mereka tidak dapat menemukan lokasi deposit emas yang sulit dipahami.
Dalam beberapa minggu, Goldcorp menerima lebih dari 1.000 kiriman ide inovasi yang datang dari seluruh dunia. Tercatat kompetisi ini diikuti sejumlah ahli geologi, matematikawan, perwira militer, mahasiswa, dan bahkan konsultan.
Kompetisi ini pada akhirnya dimenangkan oleh kolaborasi antara Fractal Graphics, dan Taylor Wall and Associates, yang keduanya berasal dari Australia. Memanfaatkan data Goldcorp, keduanya berhasil membuat peta tambang tiga dimensi (3D), yang menyertakan grafik komputer canggih.
Dengan peta ini, Goldcorp dapat mengidentifikasi 110 lokasi deposit di tambang Red Lake, di mana 50% di antaranya berada di lokasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh perusahaan. Dari sana, Goldcorp mampu menggali emas yang bernilai lebih dari CAD 6 miliar (sekitar Rp38 triliun, kurs tahun 2000). Tak hanya untung besar, kompetisi ini sekaligus membawa Goldcorp menjadi menjadi perusahaan pertambangan emas yang paling menguntungkan.
.
Semua keuntungan itu tak lepas dari pilihan McEwen untuk mencari bantuan ahli dari luar perusahaan, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan pertambangan. McEwen memang bukan penambang, ia juga tak berasal dari latar belakang pertambangan. Sebelum bekerja di Goldcorp, ia lebih dahulu bekerja di bisnis investasi. Namun siapa sangka, pilihan out-of-the-box McEwen justru membawa Goldcorp yang tadinya berjuang dengan kebangkrutan menjadi perusahaan paling menguntungkan dalam industri pertambangan.
out-of-the-box
Open Innovation sebagai Solusi Inovasi Industri Pertambangan
Open Innovation
Open Innovation
sebagai Solusi Inovasi Industri Pertambangan
Mengingat lokasi tambang yang pertama kali dibuka pada tahun 1930-an dan menjadi urat nadi ekonomi lokal selama lima dekade itu, Integra Gold Corp menduga ada deposit emas yang cukup besar terkubur lebih dalam dan menunggu untuk ditemukan. Singkatnya, Integra sedang mencari orang untuk membantu mereka mengolah data pertambangan agar dapat menentukan lokasi yang tepat dari deposit emas yang belum dimanfaatkan.
open innovation
Melalui kompetisi ini, Goldcorp membawa ide-ide baru ke industri, dan menjembatani kesenjangan antara praktik pertambangan tradisional dan inovasi digital dan teknologi. Setiap tahunnya, peserta ditantang memberikan solusi atas beberapa tantangan dan peluang paling mendesak yang dihadapi pertambangan, khususnya Goldcorp.
Bersama Innovesia, MIND ID Menyelenggarakan BIGMIND Innovation Award 2022
Bersama Innovesia, MIND ID Menyelenggarakan BIGMIND Innovation Award 2022
Di Indonesia sendiri, perusahaan tambang sudah tak asing dengan open innovation. BUMN holding industri pertambangan Indonesia, MIND ID, turut menyelenggarakan kompetisi inovasi bertajuk Boosting Innovator and Greenovator in the Mining Industry atau BIGMIND Innovation Award 2022.
open innovation.
Boosting Innovator and Greenovator in the Mining Industry
BIGMIND Innovation Award 2022 sendiri terdiri dari tiga kategori utama, yaitu Continuous Improvement (menciptakan efisiensi), New Revenue Stream (berpotensi menumbuhkan pendapatan baru), dan Greenovator dengan 7 topik atau area inovasi yaitu: Proses Bisnis, Digitalisasi, Eksplorasi, Pertambangan, Proses Industri (Pengolahan & Pemurnian), serta CCUS dan Dekarbonisasi. Open innovation ini terbuka untuk berbagai jenis komoditas strategis di bawah pengelolaan MIND ID Group, yaitu aluminium, batubara, bauksit, emas, nikel, tembaga, timah, dan logam tanah jarang.
Open innovation
Tercatat sebanyak 225 karya inovasi anak bangsa yang berasal dari berbagai elemen masyarakat di seluruh Indonesia diterima di dalam kompetisi ini. Ratusan karya inovasi itu lalu dikerucutkan menjadi 42 tim semifinalis dan diseleksi kembali menjadi 20 tim finalis, di mana terdapat 11 finalis pada kategori konseptual dan 9 finalis pada kategori implementasi.
Setelahnya, seluruh finalis dibekali kegiatan mentoring oleh beberapa pakar dan juga dari tim internal MIND ID, yang berkaitan dengan karya inovasi masing-masing finalis selama satu bulan. Para peserta juga mengikuti lokakarya mengenai sejumlah topik untuk mempersiapkan karya inovasi dan diri mereka sebelum memasuki tahap penjurian final.
mentoring
Di akhir kompetisi, terpilih enam pemenang untuk masing-masing kategori implementasi dan konseptual, dan satu juara terfavorit. Adapun karya inovasi juara akan ditinjau lebih lanjut dalam kegiatan inkubasi untuk diikutsertakan dalam kompetisi inovasi internasional, juga diimplementasikan dalam operasional MIND ID.