5 Langkah Renault Group Ciptakan Revolusi Mobilitas Industri Otomotif Lewat Open Innovation

“Inovasi datang dari keterbukaan terhadap dunia, dan inspirasi kreatif datang dari tempat yang tak terduga.”

Kalimat itulah yang akan kita temui ketika menjelajah laman resmi Renault Group, produsen kendaraan multinasional Prancis yang terkenal akan kecanggihan teknologinya. Bahkan, kelahiran Renault sendiri tak lepas dari inovasi sang pendiri, Louis Renault, yang berhasil menciptakan transmisi penggerak langsung atau direct-drive transmission yang revolusioner pada 1890.

Kini 120 tahun berlalu, Renault Group tak henti berinovasi. Mereka justru melebarkan sayap inovasi dengan merangkul pihak eksternal dan bersama-sama menciptakan terobosan baru dalam sektor manufaktur kendaraan dan mobilitas. Semua dilakukan demi menciptakan mobilitas dan teknologi baru agar dapat diakses oleh khalayak seluas mungkin. Tak terkecuali jika harus berkolaborasi dengan para kompetitor.

Bagi Renault Group, kendaraan masa depan hanya akan lahir dengan menggabungkan kreativitas internal dan eksternal melalui inovasi terbuka atau open innovation. Menurut Renault Group, open innovation memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan ide-ide inovasi dari mitra, universitas, perusahaan rintisan dan lain sebagainya seraya mempromosikan kreativitas perusahaan.

Open innovation membuka jalan bagi Renault Group untuk mengimbangi kehadiran teknologi baru yang disruptif dan merespon perubahan itu dengan menciptakan layanan dan solusi mobilitas baru kepada pelanggan mereka. Pendekatan inilah yang membuat Renault Group tetap unggul meski sudah berdiri lebih dari seratus tahun. 

Mulai dari berkolaborasi bersama perusahaan rintisan atau startup, akademisi, hingga kompetitor, berikut program open innovation Renault Group:

1. Alliance Innovation Labs

Logo Alliace Innovation Lab (Sumber: Nissan News USA)

basics

Berdiri sejak 2011 di Silicon Valley, Alliance Innovation Lab merupakan pusat inovasi hasil kolaborasi Renault Group, Nissan dan Mitsubishi. Menggabungkan inovasi teknologi dan bisnis, Alliance Innovation Lab ditujukan untuk mendorong lahirnya era baru dalam sektor mobilitas yang berfokus pada tiga bidang, yakni kendaraan listrik dan ekosistemnya, kesejahteraan dalam berkendara, dan menciptakan layanan baru.

Menjalin kemitraan dengan universitas, organisasi masyarakat, pemerintah daerah, dan laboratorium inovasi lainnya, Alliance Innovation Lab menjadi sarana bagi Renault Group, Nissan dan Mitsubishi untuk memanfaatkan peluang inovasi dan keterampilan eksternal untuk menjelajahi topik baru, membuat prototype dan mengujinya, serta mempelajari potensi dan dinamika pasar.

Memperluas jangkauan open innovation, Alliance Innovation Lab turut didirikan di Tel Aviv, Israel. Sebagai salah satu dari lima negara teratas dengan ekosistem paling kondusif untuk startup sekaligus rumah bagi lembaga penelitian akademis, Israel dipercaya menawarkan peluang besar untuk melahirkan inovasi terdepan dalam bidang sensor, keamanan siber, konektivitas, data, dan kecerdasan buatan.

Memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi di Asia Timur, Alliance Innovation Lab dibuka di Shanghai, China. Di negeri tirai bambu, pusat inovasi yang mengedepankan kolaborasi ini berfokus pada penelitian dan pengembangan sistem mengemudi otonom atau autonomous driving, kendaraan pintar atau smart connected vehicles dan tentunya kendaraan listrik yang menjadi fokus utama Renault Group.

2. Software République

Logo Software République (Sumber: Software République)

Berkolaborasi bersama Atos, Dassault Systèmes, Orange, Thales Group, dan STMicroelectronics, Renault Group meluncurkan Software République, sebuah ekosistem open innovation untuk mewujudkan mobilitas yang cerdas, aman, dan berkelanjutan. Menyatukan keahlian mereka dalam kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan big data, Renault Group bersama lima perusahaan terkemuka berencana mengembangkan perangkat lunak yang mampu meningkatkan pengalaman berkendara.

Terdapat tiga fokus utama inovasi Software République, yakni meningkatkan keselamatan dan pengalaman pengemudi dengan solusi terkoneksi yang inovatif, menjadikan mobilitas lebih aman, berkelanjutan, dan lebih efisien, serta meningkatkan pengalaman pengguna kendaraan listrik. 

Hanya dalam beberapa bulan setelah diluncurkan, Software République telah mengambil langkah penting untuk memajukan inovasi guna memenuhi tantangan mobilitas. Langkah ini telah memungkinkan terciptanya penguatan kolaborasi dengan pemangku kepentingan di sektor swasta, publik dan akademisi. 

Bersama-sama mereka tengah mengerjakan lebih dari 30 proyek penelitian dan pengembangan perangkat lunak yang diyakini mampu membawa era baru bagi sektor mobilitas. Pada tahun 2025, Software République berkomitmen meluncurkan 10 penawaran produk dan layanan baru.

“Kendaraan tidak lagi menjadi titik sentral rantai nilai otomotif, karena perangkat lunak, elektronik, dan sistem kecerdasan tertanam semakin menentukan nilai dan penggunaan kendaraan untuk kebutuhan dan layanan mobilitas baru. Kami ingin bekerja sama dengan mitra di Software République untuk memposisikan diri kami sebagai pelopor dalam rantai nilai mobilitas baru ini,” ujar Luca de Meo selaku CEO Renault Group.

3. Alliance Ventures

Dikenal seringkali menjadi yang terdepan dalam hal cara baru untuk mengembangkan dan meningkatkan inovasi, startup menjadi sasaran utama Alliance Ventures, sebuah venture capital yang didirikan aliansi otomotif terbesar di dunia: Renault Group, Nissan Motor Corporation, dan Mitsubishi Motors Corporation. 

Dengan semangat berinovasi, Alliance Ventures didirikan ketiganya untuk mendorong percepatan pertumbuhan startup pada sektor industri otomotif. Terutama mobilitas, kendaraan listrik, dan sistem pengemudi otonom. Diluncurkan pada 2018, Alliance Ventures ditujukan mendukung startup dengan model bisnis disruptif baik dalam pengembangan bisnis mereka, menjalin kemitraan, hingga menawarkan platform inovasi bersama. 

Pendekatan Alliance Ventures terdiri dari mengidentifikasi teknologi inovatif dan model bisnis yang menawarkan nilai strategis tertinggi dan sinergi terbaik dengan anggota Aliansi. Kemudian, Aliansi yang terdiri dari Renault, Nissan dan Mitsubishi akan memanfaatkan efisiensi pasar dari struktur modal ventura untuk berinvestasi dalam proyek yang menjanjikan dan secara aktif berkolaborasi.

Visi utama Alliance Ventures sendiri tak lepas dari membentuk masa depan sektor mobilitas. Penggabungan keunggulan aliansi dengan talenta dan ide terbaik di pasar melalui inovasi terbuka, sekaligus menciptakan nilai finansial dan sinergi strategis bagi anggota Renault, Nissan dan Mitsubishi memungkinkan visi tersebut dapat tercapai.

4. Proyek SCOOP 

Ilustrasi inovasi Systems COOPerative (Sumber: Renault)

Berkolaborasi dengan berbagai organisasi di Prancis seperti Kementerian Lingkungan Hidup, pemerintah daerah, otoritas manajemen infrastruktur, universitas, dan pusat penelitian, Renault Group ikut andil dalam proyek SCOOP atau Systems COOPerative. Dilangsungkan sejak 2014, SCOOP adalah proyek percontohan pada sistem transportasi cerdas kooperatif (ITS) yang memungkinkan pengendara untuk menerima dan mengeluarkan peringatan tentang bahaya, kecelakaan, dan lain sebagainya demi  meningkatkan keselamatan jalan dan mengurangi kemacetan lalu lintas.

Di bawah proyek SCOOP, Renault Group juga berkolaborasi dengan Sanef, operator jalan tol, untuk lebih mengembangkan komunikasi antara kendaraan otonom dan infrastruktur jalan. Keduanya bekerja sama untuk membentuk mobil masa depan dengan mengintegrasikan infrastruktur, menggunakan konektivitas dari mobil ke mobil dan ke infrastruktur atau V2X, sebuah sistem yang dikembangkan dalam kerangka proyek SCOOP Eropa.

Renault Group sendiri telah terlibat dalam proyek ini sejak awal, mengingat peningkatan keselamatan berkendara juga merupakan salah satu prioritas perusahaan. Proyek SCOOP juga menjadi salah satu langkah nyata Renault untuk menciptakan mobil dengan sistem yang terkoneksi.

5. Rouen Normandy Autonomous Lab (RNAL)

Proyek Rouen Normandy Autonomous Lab (RNAL) (Sumber: Renault Group)

Renault Group juga merupakan bagian dari proyek Rouen Normandy Autonomous Lab (RNAL), yang didirikan bersama Transdev–sebuah perusahaan swasta internasional yang mengoperasikan angkutan umum–dan lima organisasi lainnya. Bersama-sama, mereka berkomitmen menguji layanan mobilitas otonom end-to-end di jalan terbuka.

Dengan keahliannya masing-masing, ketujuh perusahaan menggabungkan kemampuan mutakhir mereka untuk mengembangkan solusi transportasi yang inovatif dan berkelanjutan. Tujuan utama RNAL sendiri adalah untuk bereksperimen dan mengembangkan layanan transportasi tanpa pengemudi.

Renault Group dan Transdev misalnya bekerja sama melengkapi kendaraan dengan kamera, pemindai laser (LiDAR), GPS diferensial, penglihatan 360 derajat dan teknologi pemetaan untuk membangun representasi tiga dimensi dari lingkungan sekelilingnya secara real-time. Dengan begitu, mobil dapat mendeteksi, menemukan, dan mengidentifikasi objek bergerak dan tidak bergerak di sekitar mereka.

Peluang Inovasi di Industri Otomotif Melalui Open Innovation

Tak bisa dipungkiri, perkembangan teknologi yang mengubah gaya hidup konsumen telah memengaruhi semua industri tak terkecuali pada industri otomotif. Perubahan itulah yang menuntut perusahaan untuk terus berinovasi dan memperkenalkan produk serta layanan baru. 

Dalam industri otomotif, perkembangan teknologi telah melahirkan kendaraan otonom, kendaraan listrik dan layanan mobilitas yang sepenuhnya menuntut kebutuhan akan solusi infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi dan memaksa produsen kendaraan untuk beradaptasi. Produsen mobil kini tak lagi hanya bertugas memproduksi kendaraan tapi juga menjadi penyedia layanan mobilitas dan hal ini menuntut mereka untuk merangkul model bisnis baru dan sistem teknologi informasi yang mendukung kebaruan tersebut.

McKinsey dalam laporan bertajuk Cybersecurity In Automotive Mastering The Challenge, memperkirakan hampir 100 juta barisan kode perangkat lunak dibutuhkan untuk mengontrol dan mengoperasikan subsistem yang membentuk mobil modern. Menurutnya, perangkat lunak akan mewakili hingga 30 persen dari komponen nilai kendaraan pada 2030 mendatang.

Untuk tetap relevan dan kompetitif, produsen kendaraan dituntut membangun solusi infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi. Seperti Renault Group, perusahaan diharuskan mengubah strategi inovasi mereka dengan merangkul pendekatan open innovation yang memungkinkan mereka berkolaborasi dengan siapa saja yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan infrastruktur teknologi yang mereka butuhkan.

Open innovation memungkinkan perusahaan otomotif untuk berkolaborasi dengan perusahaan teknologi, termasuk startup, yang berfokus pada pengembangan teknologi kendaraan otonom, sistem kecerdasan buatan, platform mobilitas, dan tentunya keamanan siber. Dengan menggandeng mitra eksternal ini, perusahaan otomotif dapat memperoleh akses ke teknologi terbaru dan pandangan yang segar tentang perkembangan industri.

Paham betul akan pentingnya kolaborasi bagi industri otomotif, Innovesia sebagai salah satu pendorong ekosistem open innovation di Indonesia, membuka kesempatan bagi perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk menemukan mitra inovasi yang tepat. Melalui layanan konsultasi end-to-end yang strategis dan layanan open innovation, Innovesia membantu perusahaan otomotif untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak eksternal, seperti startup, universitas, dan lembaga penelitian. 

Melalui open innovation, Innovesia senantiasa memperluas jaringan perusahaan untuk mendapatkan akses ke pengetahuan dan teknologi terbaru. Bersama Innovesia, perusahaan otomotif dapat terus menghadirkan inovasi yang relevan, berdampak positif, dan memenuhi kebutuhan masyarakat masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • All Post
  • Design Thinking
  • Edukasi
  • Eksklusif
  • Gaya Hidup
  • Innovation
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Open Innovation
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pertambangan
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Workshop

Investing in Innovation

Everyone can innovate, including you. We help people and organizations to innovate in the era of Industrial Revolution 4.0

building

Design Thinking

Newsletter

About Us

PT Investasi Inovasi Indonesia

innovesia.co.id

designthinking.id

Business Address:

Equity Tower, 35th Floor, SCBD Lot 9

Jl. Jendral Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12910

P: +62 21 2939 8903