Patriotamat Locakzp

Organisasi Kesehatan Dunia () mencatat sekitar 422 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes. Namun sayang, banyak penderita diabetes masih kesulitan mendapat akses ke pengobatan yang komprehensif.

Diabetes sendiri merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Penyakit satu ini tentu tidak bisa dianggap enteng karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. 

Pada 2019 saja misalnya, diabetes menjadi penyebab langsung 1,5 juta kematian. Di mana 48% dari seluruh kematian akibat diabetes menimpa mereka yang berusia di bawah 70 tahun. Pada tahun yang sama, 460.000 kematian akibat penyakit ginjal juga disebabkan oleh diabetes.

Perawatan kesehatan bagi mereka yang menderita diabetes tidaklah mudah. Pasalnya mereka harus menjaga kadar gula darah terkendali dengan menjaga gaya hidup yang sehat. Penderita diabetes umumnya diharuskan mengkonsumsi obat-obatan untuk menurunkan gula darah bahkan mendapatkan suntikan insulin untuk bertahan hidup. Mereka juga diwajibkan memeriksa gula darah beberapa kali sehari, menyimpan catatan aktivitas yang mendetail, hingga mencatat asupan makanan sehari-hari.

Melihat bahwa banyak penderita diabetes kesulitan melaksanakan perawatan mandiri yang dibutuhkan, , menyadari perlunya menciptakan semacam alat pengukur kadar gula dalam darah yang mampu memberi pasien informasi dan kontrol kesehatan yang lebih baik.

Perusahaan perawatan kesehatan global yang telah memimpin dalam pengobatan diabetes selama lebih dari 80 tahun itu, lantas memilih pendekatan lain dengan memahami apa yang sebenarnya mempersulit penderita diabetes untuk rutin mengecek kadar gula darah dan menciptakan solusi yang komprehensif.

CONTOUR USB, Pengukur Gula Darah Digital Pertama di Dunia

CONTOUR USB, alat pengecek gula darah dari Asensia Diabetes Care (Sumber: Ascensia)

Bermitra dengan IDEO, Ascensia sadar bahwa banyak penderita diabetes yang merasakan stigma negatif. Hal yang sama juga mereka rasakan ketika harus melakukan pemeriksaan kadar gula darah di depan umum. Mengetahui masalah ini, Ascensia dan IDEO lantas memfokuskan pengembangan solusi mereka untuk membantu mengurangi stigma negatif tersebut.

Bersama-sama, keduanya memutuskan untuk merancang alat pengukur gula darah yang didesain layaknya perangkat teknologi canggih. Ascensia memang sudah terkenal sebagai produsen alat pengukur gula darah bernama CONTOUR NEXT ONE. Namun, pendekatan human-centered design yang digunakannya kali ini tidak hanya mampu mengukur kadar gula darah, tapi mengentaskan stigma negatif sekaligus memberikan solusi kesehatan yang lebih komprehensif.

Layaknya perangkat teknologi canggih, Ascensia dan IDEO mengembangkan “CONTOUR USB”,  alat pengukur gula darah pertama yang mampu dihubungkan langsung ke komputer. Seperti namanya, CONTOUR USB memungkinkan pasien untuk mengunggah data kadar gula darah mereka secara otomatis ke aplikasi sehingga pasien tidak perlu lagi mencatatkannya secara manual. 

Inovasi ini juga dilengkapi dengan fitur smartLIGHT berwarna merah, hijau, atau kuning untuk memberikan umpan balik instan tentang apakah kadar gula darah berada di bawah atau di atas kisaran target. Dengan begitu, CONTOUR USB dapat membantu memandu pasien untuk mengambil keputusan secara real-time terkait kondisi kesehatannya.

CONTOUR Diabetes App, Bantu Penderita Diabetes Rencanakan Pola Hidup Sehat

CONTOUR USB dan Aplikasi Diabetes dari Ascensia Diabetes Care (Sumber: IDEO)

Tak berhenti hanya dengan CONTOUR USB, Ascensia melihat peluang inovasi lain dengan mengembangkan layanan kesehatan digital dalam bentuk aplikasi yang tidak hanya mampu mendokumentasikan riwayat kadar gula darah pasien, tapi juga mendokumentasikan asupan makanan dan semua faktor yang memengaruhi kesehatan seseorang.

Diberi nama CONTOUR Diabetes App, aplikasi satu ini tak hanya mampu mendokumentasikan riwayat gaya hidup pasien, tapi juga memberikan pasien kontrol yang lebih besar untuk merencanakan pola hidup sehat yang dipersonalisasi, seperti rencana olahraga dan asupan nutrisi. 

Tentunya semua ini dilakukan dengan bimbingan dari tenaga tenaga medis diabetes bersertifikat, yang akan membuat program khusus berdasarkan kebutuhan masing-masing pasien. Para pasien juga akan menerima rekomendasi artikel kesehatan yang relevan dengan kondisi aktual mereka. 

Layanan kesehatan berbasis aplikasi ini memberi penderita diabetes akses ke informasi yang tepat pada waktu yang tepat dan dapat menjawab pertanyaan mereka kapan saja melalui obrolan dengan para pakar diabetes. Tujuannya adalah untuk mendorong pasien ke arah gaya hidup yang lebih sehat dan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi mereka.

Hasilnya luar biasa, dari hasil pengujian terhadap 60 orang, hanya dua peserta yang gagal menyelesaikan penelitian. Angka ini menunjukan tingkat keberhasilan yang tinggi mengingat tingkat kepatuhan pasien terhadap terapi penyakit kronis seperti diabetes di negara maju rata-rata hanya sekitar 50%. 

Artinya, sangat sulit bagi pasien penderita penyakit kronis untuk melakukan perawatan atau terapi rutin untuk menjaga kesehatan mereka, tapi perangkat kesehatan Ascensia baik CONTOUR USB dan CONTOUR Diabetes App, telah membantu pasien untuk melakukan perawatan kesehatan secara rutin. Selain itu, para peserta juga melaporkan peningkatan drastis dalam kesehatan fisik dan mental.

Kedua inovasi di atas telah mengubah cara berinovasi Ascensia. Dengan merangkul human-centered design, Ascensia mampu melihat atau mengadopsi pandangan yang lebih luas tentang penawaran mereka, dan pada akhirnya memperluas cara mereka melayani penderita diabetes.

“Menempatkan pasien sebagai pusat dari semua yang kami ciptakan adalah inti dari Ascensia Diabetes Care. Berkolaborasi dengan IDEO selama beberapa tahun terakhir adalah contoh yang sangat baik dalam bekerja sama dengan mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan penderita diabetes melalui inovasi,” ujar Jazz Panchoo, Kepala Strategi Global di Ascensia Diabetes Care.

best site

Memahami Kebutuhan Pasien Bersama Innovesia

Memahami kebutuhan pasien kian penting untuk mengatasi hambatan mereka untuk mendapatkan atau melaksanakan perawatan kesehatan dan membantu meningkatkan taraf hidup mereka. Semakin baik kita memahami pasien, maka semakin besar kemungkinan kita dapat merancang produk atau membangun layanan kesehatan yang bekerja dengan baik dan paling dibutuhkan oleh konsumen.

Nilai itulah yang juga diyakini , yang merupakan pelopor ekosistem open innovation di Indonesia. Innovesia percaya, kolaborasi melalui open innovation mampu menawarkan berbagai perspektif yang membantu memecahkan masalah dengan lebih baik, tak terkecuali di bidang kesehatan.

Sebagai perusahaan konsultasi yang paham betul pentingnya memahami kebutuhan pengguna sebagai dasar dalam berinovasi, Innovesia telah dipercaya lebih dari 100 mitra termasuk mereka yang berjuang membangun layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Innovesia dipercaya UNICEF untuk mempelajari pemahaman siswa sekolah mengenai Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) di Indonesia.

Kurangnya edukasi dan maraknya stigma negatif terkait menstruasi menjadi tantangan tersendiri bagi implementasi MKM di tanah air.  Hal itu tidak lain terjadi karena rasa tidak nyaman yang dialami murid perempuan. Masalah lain juga timbul dari perundungan yang mereka terima, terlebih jika tampak noda menstruasi pada rok murid perempuan.

Situasi inilah yang melatari kerja sama UNICEF dan Innovesia untuk memahami permasalahan nyata yang dialami murid terkait menstruasi di lima kota besar di indonesia yakni, Surabaya, Banda Aceh, Kupang, Makassar dan Jayapura. Pemahaman ini dibutuhkan untuk selanjutnya membangun kesadaran murid dan sekolah tentang pentingnya MKM.

Dari tahap berempati inilah kemudian dihasilkan sejumlah prototype untuk mengedukasi para murid terkait menstruasi, khususnya MKM itu sendiri. Beberapa prototype di antaranya, pembuatan sarana informasi dan edukasi seperti mading kelas atau sekolah, website, buku cerita hingga aplikasi mobile yang tidak hanya mampu memberikan edukasi tapi juga menghubungkan para murid dengan para pakar untuk bisa berkonsultasi lebih lanjut mengenai MKM.

Pada kesempatan lain, Innovesia juga dipercaya memperkenalkan open innovation dalam Evidence Summit 2017, sebuah program kajian mengenai bagaimana menurunkan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia dengan mengumpulkan seluruh bukti permasalahan di setiap daerah. 

Diselenggarakan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia () dan sebuah lembaga layanan kesehatan internasional yang mengkhususkan diri dalam kesehatan ibu dan bayi baru lahir, Evidence Summit dihadiri para pemangku kepentingan yang berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, lembaga penelitian, sektor swasta, lembaga donor atau bantuan, dan masih banyak lagi. Tujuan utamanya adalah untuk berbagi dan menyajikan data aktual terkait angka kematian ibu di berbagai daerah di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • All Post
  • Design Thinking
  • Edukasi
  • Eksklusif
  • Gaya Hidup
  • Innovation
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Open Innovation
  • Otomotif
  • Pemerintahan
  • Pertambangan
  • Teknologi
  • Uncategorized
  • Workshop

Investing in Innovation

Everyone can innovate, including you. We help people and organizations to innovate in the era of Industrial Revolution 4.0

building

Design Thinking

Newsletter

About Us

PT Investasi Inovasi Indonesia

innovesia.co.id

designthinking.id

Business Address:

Equity Tower, 35th Floor, SCBD Lot 9

Jl. Jendral Sudirman, Kav 52-53, Jakarta 12910

P: +62 21 2939 8903