Di tengah pandemi COVID-19, Innovesia telah melaksanakan sesi keempat dari Innovesia Webinar Series yang berlangsung selama bulan Mei dan Juni 2020 ini. Pada webinar Digital Mindset menghadirkan Daniel Oscar Baskoro yang merupakan inovator muda, lahir di Yogyakarta pada tahun 1992. Oscar merupakan lulusan Master of Technology Management, Columbia University, New York dengan predikat Summa Cum Laude.
Oscar telah menerima banyak penghargaan internasional pada bidang inovasi teknologi. Pada tahun 2020 ini Oscar mendapatkan penghargaan 1st Winner Public Policy Dean Challenge di New York. Pengalaman kerja Oscar antara lain menjadi Ambassador untuk Google region Asia Tenggara, pernah menjabat sebagai Kepala Open Government Indonesia, kemudian tahun 2015-2019 Oscar bekerja di United Nations (PBB) yang berfokus pada transformasi digital untuk pemerintah. Sekarang, Oscar fokus berkarya dalam riset dengan berbagai instansi terkait Transformasi Digital, Big Data, dan Teknologi Kecerdasan Buatan. Salah satunya adalah Covid-19 Scanner (Aplikasi Sebaran Covid-19) yang sempat menjadi viral di tengah pandemi Covid-19. Oscar juga sudah menjadi pembicara di berbagai negara, 4 benua di dunia. Webinar Digital Mindset dimoderatori oleh Mia Astari selaku VP of Corporate Innovation Innovesia berlangsung dari pukul 14.00 sampai pukul 15.35 telah diikuti oleh 107 peserta dari kalangan profesional, NGO, akademisi, penggiat UKM, startup dan juga umum dari berbagai kota di Indonesia. Dalam webinar ini dijelaskan bagaimana menghadapi era transformasi digital saat ini dengan menerapkan pola pikir digital, bagaimana memahami perubahan perspektif tentang solusi digital, dan menerapkan teknologi untuk membantu memperkuat kolaborasi dan interaksi dengan orang-orang dari berbagai pekerjaan dan beradaptasi dengan teknologi selama dan setelah periode pandemi Covid-19. Krisis pandemi COVID-19 telah berdampak pada perubahan bisnis secara global. Saat ini, kemajuan teknologi dan ruang digital memaksa para pelaku bisnis untuk mengubah model bisnis yang sudah ada, dan menawarkan cara baru untuk berinteraksi dengan pelanggan. Untuk menghadapi era transformasi digital adalah membangun organisasi dan manusianya terhadap perubahan dan juga bagaimana secara efektif beradaptasi dalam mencapai transformasi yang berkelanjutan. Dalam pemaparannya, Oscar memaparkan 3 dampak yang paling nyata dari perubahan digital yang sedang dialami oleh setiap orang di dunia saat ini. Adanya Pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan penerapan pola pikir dan kegiatan digital di kehidupan sehari-hari. Ini berarti kita melakukan Less Mobility, ketika hampir semua kegiatan bisa dilakukan dari rumah, tanpa haru pergi ke kantor, ke sekolah atau ke tempat ibadah, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa bekerja, belajar dan beribadah bisa dilakukan dari rumah. More Technology, dimana kita dipaksa dengan cepat untuk beradaptasi menggunakan teknologi yang ada seperti virtual meeting, adanya on-demand service, adanya shopping secara digital, pengelolaan sumber daya manusia secara digital (interview online), dan digital marketing. Dan aspek terakhir adalah More Automation, dimana untuk industri berskala besar mulai didorong untuk memperbanyak proporsi robot untuk mengerjakan proses produksi di pabrik.Dalam kesempatan ini ada banyak sekali pertanyaan yang disampaikan oleh peserta melalui fitur Q&A pada aplikasi Zoom yang dipakai sebagai platform webinar ini. Beberapa pertanyaan yang menarik ada yang menyentuh pertanyaan mendasar Kriteria Digital Mindset. Pada kesempatan ini Oscar menjawabnya dengan sangat jelas, yaitu sebuah pola pikir transformasi yang menggunakan teknologi digital untuk menghasilkan sebuah efisiensi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan (atau pengguna solusinya). Dari sini, banyak rekan-rekan yang berkecimpung di bidang UKM yang menanyakan bagaimana membumikan digital mindset ini di kalangan UKM. Jawabannya pun sangat mencerahkan dan diambil dari kasus nyata yang telah Oscar lakukan pada proyek terdahulu. Kembali pada kriteria Digital Mindset tadi, kembalikan kepada pengguna solusinya terlebih dahulu. Jika komunitas pengguna solusi sudah fasih mengoperasikan gawai, penggunaan teknologi berbasis aplikasi bisa dipakai. Tetapi pada komunitas yang belum fasih menggunakan gawai, bisa dibuat yang sesuai cukup dengan menggunakan teknologi USSD (kode *xxx# via sms) yang menggunakan teks, tanpa menghabiskan pulsa. Intinya, cari solusi yang sesuai dengan kemampuan teknologi penggunanya. Sesi kemudian ditutup dengan penyampaian informasi dari Innovesia tentang program Innovesia Webinar Series selanjutnya yang akan diadakan pada tanggal 2 Juli 2020 dengan topik Empathy Research for Innovation Development, yang akan dibawakan oleh Ervina Dian Irawati, Director BOI Research Services |