{"id":943,"date":"2018-01-01T11:01:00","date_gmt":"2018-01-01T04:01:00","guid":{"rendered":"https:\/\/designthinking.id\/?p=943"},"modified":"2023-10-17T23:55:19","modified_gmt":"2023-10-17T16:55:19","slug":"belajar-design-thinking-dari-film-patch-adams","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/designthinking.id\/design-thinking\/belajar-design-thinking-dari-film-patch-adams\/","title":{"rendered":"Belajar Design Thinking dari Film “Patch Adams”"},"content":{"rendered":"

Berbicara mengenai design thinking, <\/em>ada salah satu film yang sebenarnya menjelaskan pola pikir satu ini. Film itu adalah \u201cPatch Adams\u201d, yang merupakan film semi-biografi yang dibintangi oleh Robin Williams. Meskipun film ini sudah lama dan pertama kali diputar pada tahun 1998, cerita film yang berlatar belakang dunia medis ini rasanya masih sangat relevan.<\/p>\n

design thinking, <\/em><\/p>\n

Design thinking<\/em> adalah salah satu metode agile<\/em> berbasis prilaku, kebiasaan, dan kebutuhan manusia yang sedang populer di seluruh dunia. Berikut beberapa cuplikan adegan tersebut untuk menjelaskan konsep Design thinking<\/em>:<\/p>\n

Design thinking<\/em>
\nagile<\/em>
\nDesign thinking<\/em><\/p>\n

EMPATHIZE: Melihat, mendengar, merasakan, dan memahami kesulitan atau penderitaan yang dialami oleh pasien (pelanggan).<\/p>\n

Dalam adegan ini, Patch Adams berada di sebuah rumah sakit setelah melayat salah satu kenalannya. Dia melihat seorang ibu yang sedang histeris dan menangis di depan meja administrasi. Ternyata, anak perempuan ibu tersebut mengalami kecelakaan dan sedang dalam kondisi koma. Sang ibu diminta untuk mengisi formulir agar anaknya segera mendapatkan perawatan. Patch Adams heran mengapa sang ibu harus mengisi formulir dalam situasi darurat seperti itu.<\/p>\n

Kemudian adegan pindah ke sebuah warung makan ala Amerika, di mana Patch Adams sedang berbincang dengan rekannya tentang apa yang ia lihat di rumah sakit. Pengunjung dan pelayan di warung tersebut ikut berpartisipasi dalam percakapan Patch Adams.<\/p>\n

blog<\/a><\/p>\n

Patch Adams mencoba mendengarkan dan mengamati keluhan yang diungkapkan oleh mereka. Pelayan mengatakan bahwa ia pernah diminta pulang dan kembali lagi ke rumah sakit saat mengalami penyakit usus buntu yang membutuhkan perawatan darurat, hanya karena ia lupa membawa kartu asuransi kesehatannya! Beberapa orang juga mengungkapkan bahwa biaya pengobatan yang mereka terima sangat mahal, dan ada yang membayar mahal hanya untuk mengetahui bahwa kakinya hanya terkilir! Jelas terlihat penderitaan dan kesulitan. Tentu, berikut adalah cuplikan dari adegan film \u201cPatch Adams\u201d yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep tentang metode Design Thinking:<\/p>\n

EMPATHIZE: Memahami pengalaman pasien atau understanding the patient experience<\/em><\/p>\n

understanding the patient experience<\/em><\/p>\n

Dalam adegan ini, Patch Adams berinteraksi dengan para pasien di rumah sakit untuk benar-benar memahami pengalaman mereka. Dia mendengarkan cerita mereka, mengamati kebutuhan mereka, dan berusaha merasakan apa yang mereka rasakan.<\/p>\n

DEFINE: Mendefinisikan masalah atau defining the problem<\/em><\/p>\n

defining the problem<\/em><\/p>\n

Setelah memahami pengalaman pasien, Patch Adams dan rekannya mulai menganalisis dan mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh pasien tersebut. Mereka mengidentifikasi kesulitan, hambatan, atau kekurangan dalam sistem perawatan kesehatan yang dapat mempengaruhi pengalaman pasien.<\/p>\n

IDEATE: Mencari solusi dan alternatif solusi atau generating solutions and alternative solutions<\/em><\/p>\n

generating solutions and alternative solutions<\/em><\/p>\n

Setelah memahami masalah yang dihadapi oleh para pasien, Patch Adams dan rekannya mulai mencari solusi dan alternatif solusi. Mereka berpikir tentang bagaimana cara membuat pengalaman pasien menjadi lebih baik dan mengurangi kesulitan yang mereka alami.<\/p>\n

PROTOTYPE: Membuat prototipe solusi atau creating solution prototypes<\/em><\/p>\n

creating solution prototypes<\/em><\/p>\n

Patch Adams dan rekannya mulai merancang prototipe solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka mencoba menggambar rencana atau sketsa dari apa yang mereka pikirkan dan bagaimana solusi tersebut dapat diterapkan dalam praktik.<\/p>\n

TEST: Menguji solusi prototype<\/em> atau testing prototype solutions<\/em><\/p>\n

prototype<\/em>
\ntesting prototype solutions<\/em><\/p>\n

Setelah membuat prototipe solusi, Patch Adams dan rekannya menguji solusi tersebut. Mereka melibatkan para pasien dalam pengujian untuk melihat apakah solusi yang mereka rancang benar-benar efektif dan dapat mengurangi kesulitan yang dialami oleh para pasien.<\/p>\n

IMPLEMENT: Mengimplementasikan solusi atau implementing solutions<\/em><\/p>\n

implementing solutions<\/em><\/p>\n

Setelah melalui proses pengujian dan evaluasi, Patch Adams dan rekannya mengimplementasikan solusi yang telah mereka temukan. Mereka bekerja sama dengan pihak rumah sakit dan tenaga medis untuk menerapkan perubahan dan memperbaiki pengalaman pasien.<\/p>\n

REFLECT: Melakukan evaluasi dan refleksi dan evaluating and reflecting<\/em><\/p>\n

evaluating and reflecting<\/em><\/p>\n

Setelah solusi diimplementasikan, Patch Adams dan rekannya melakukan evaluasi dan refleksi terhadap hasil yang telah dicapai. Mereka melihat apakah solusi yang mereka temukan efektif dan memberikan perbaikan yang diinginkan. Jika diperlukan, mereka melakukan perubahan dan penyempurnaan lebih lanjut untuk memastikan kesuksesan solusi tersebut.<\/p>\n

Demikianlah beberapa cuplikan dari adegan film \u201cPatch Adams\u201d yang dapat digunakan untuk menjelaskan konsep tentang metode Design Thinking. Metode ini menekankan pada pemahaman mendalam terhadap pengguna (pasien), pencarian solusi kreatif, dan pengujian iteratif untuk mencapai perbaikan yang signifikan dalam pengalaman pasien.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Berbicara mengenai design thinking, ada salah satu film yang sebenarnya menjelaskan pola pikir satu ini. Film itu adalah \u201cPatch Adams\u201d, yang merupakan film semi-biografi yang dibintangi oleh Robin Williams. Meskipun film ini sudah lama dan pertama kali diputar pada tahun 1998, cerita film yang berlatar belakang dunia medis ini rasanya masih sangat relevan. design thinking, […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":953,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[12],"tags":[16,31,19],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/943"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=943"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/943\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2152,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/943\/revisions\/2152"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/953"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=943"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=943"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=943"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}