{"id":839,"date":"2017-01-21T06:30:00","date_gmt":"2017-01-20T23:30:00","guid":{"rendered":"https:\/\/designthinking.id\/?p=839"},"modified":"2023-10-17T23:33:54","modified_gmt":"2023-10-17T16:33:54","slug":"customers-jobs-to-be-done","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/designthinking.id\/design-thinking\/customers-jobs-to-be-done\/","title":{"rendered":"Customer’s Jobs to Be Done"},"content":{"rendered":"

Mengapa inovasi sulit diprediksi dan dipertahankan? Mengapa banyak analisis; kuantitatif, regresi, analisis faktor, tetap tidak dapat memprediksi inovasi?<\/p>\n

check my reference<\/a><\/p>\n

Itu adalah pertanyaan yang dikutip dari buku terbaru yang ditulis oleh Prof Clayton Christensen et al, berjudul \u201cCompeting Against Luck; The Story of Innovation and Customer Choice\u201d. Ini adalah buku tentang bagaimana inovasi dapat diciptakan, dan bukan hanya keberuntungan. Buku ini diterbitkan pada kuartal terakhir 2016 dan menjadi best seller di rak buku manajemen dan bisnis.<\/p>\n

Pada bulan Januari 2017, Innovesia mengadakan kamp Fasilitator Inovasi untuk berbagi pembelajaran baru dari wawasan terbaru dalam manajemen inovasi. Ini adalah serangkaian pendidikan lanjutan; seminar, lokakarya, dan pelatihan untuk membangun kompetensi dan kemampuan Fasilitator Inovasi. Dan topik hangat yang kami pelajari adalah \u201cJobs To Be Done\u201d (pekerjaan yang harus dilakukan).<\/p>\n

Meskipun istilah \u201cJobs To Be Done\u201d tidak tertulis di sampul buku, seluruh buku ini berisi \u201cJob (to be done) Theory\u201d (Teori Pekerjaan yang Harus Dilakukan). Salah satu bab menjelaskan pengamatan unik tentang mengapa orang mempekerjakan sebutir milkshake.<\/p>\n

Bab \u201cThe Milk Shake Dilemma\u201d bercerita tentang proyek bagaimana menjual lebih banyak milkshake untuk restoran cepat saji. Dikisahkan bahwa mereka menghabiskan berbulan-bulan mempelajari dan mengamati pelanggan mengapa mereka membeli milkshake. Beberapa wawancara dan pertanyaan kepada pelanggan dilakukan, seperti \u201cBisakah Anda memberi tahu kami bagaimana cara meningkatkan penjualan milkshake kami?\u201d, \u201cBagaimana Anda ingin milkshake Anda? Lebih cokelat? Lebih banyak potongan?\u201d, dan lain-lain. Namun kemudian mereka menyadari bahwa masih sulit menjelaskan mengapa pelanggan membeli milkshake.<\/p>\n

Hingga akhirnya mereka mengajukan pertanyaan yang berbeda kepada pelanggan: \u201cpekerjaan apa yang muncul dalam kehidupan orang yang membuat mereka datang ke restoran ini untuk \u2018mempekerjakan\u2019 sebuah milkshake?\u201d. Ternyata orang-orang mempekerjakan milkshake untuk melakukan pekerjaan tertentu dalam kehidupan mereka. Orang yang datang ke restoran cepat saji pada pagi hari adalah para pekerja yang memiliki perjalanan menuju tempat kerja yang panjang dan membosankan. Mereka membutuhkan sesuatu yang membuat perjalanan mereka tetap menarik. Milkshake memberi mereka waktu yang lama untuk menikmatinya dengan sedotan yang tipis. Selain itu, milkshake membantu mereka tetap terjaga dan sibuk sambil membuat perjalanan pagi lebih menyenangkan! Itulah \u201cJobs to be done\u201d.<\/p>\n

Jadi, \u201cJob\u201d adalah singkatan dari apa yang individu benar-benar mencari (KEMAJUAN) untuk dicapai dalam suatu situasi tertentu.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Mengapa inovasi sulit diprediksi dan dipertahankan? Mengapa banyak analisis; kuantitatif, regresi, analisis faktor, tetap tidak dapat memprediksi inovasi? check my reference Itu adalah pertanyaan yang dikutip dari buku terbaru yang ditulis oleh Prof Clayton Christensen et al, berjudul \u201cCompeting Against Luck; The Story of Innovation and Customer Choice\u201d. Ini adalah buku tentang bagaimana inovasi dapat […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":840,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[12,13],"tags":[79,16,31,18,20,19,80,78],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/839"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=839"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/839\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2134,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/839\/revisions\/2134"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/840"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=839"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=839"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=839"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}