{"id":773,"date":"2023-04-07T17:51:33","date_gmt":"2023-04-07T10:51:33","guid":{"rendered":"https:\/\/designthinking.id\/?p=773"},"modified":"2023-10-18T09:06:09","modified_gmt":"2023-10-18T02:06:09","slug":"merangkum-ide-inovasi-dengan-brainstorming-dan-cara-melakukannya","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/designthinking.id\/edukasi\/merangkum-ide-inovasi-dengan-brainstorming-dan-cara-melakukannya\/","title":{"rendered":"Merangkum Ide Inovasi dengan Brainstorming dan Cara Melakukannya"},"content":{"rendered":"

Brainstorming <\/em>telah dikenal luas sebagai metode yang digunakan untuk menghasilkan ide atau solusi demi memecahkan masalah. Metode sejenis ini dilakukan dengan melontarkan pertanyaan \u2018bagaimana kita bisa\u2019, yang dinilai mampu menghasilkan beragam ide menarik yang terhubung untuk menyaring solusi terbaik. Hal inilah yang membuat brainstorming <\/em>kian diadopsi sebagai metode berpikir dalam berinovasi, termasuk pada pendekatan design thinking.<\/em><\/p>\n

Brainstorming <\/em>
\nbrainstorming <\/em>
\ndesign thinking.<\/em><\/p>\n

Selama merumuskan solusi dari masalah yang hendak diselesaikan melalui design thinking<\/em>, perusahaan dituntut mengeksplorasi sudut pandang baru dan berpikir out-of-the-box. <\/em>Perusahaan juga diharuskan untuk meragukan sejumlah ide yang telah dikantongi demi menghasilkan satu atau sejumlah kecil ide terbaik. Pada tahap inilah brainstorming <\/em>dibutuhkan. Walau begitu, brainstorming <\/em>sejatinya dapat diadaptasi pada semua lini atau tahap design thinking. <\/em>Misalnya, ketika kita dan tim tengah mencoba merumuskan masalah untuk ditindaklanjuti atau merencanakan bagaimana proses empati harus dilakukan.<\/p>\n

design thinking<\/em>
\n out-of-the-box. <\/em>
\nbrainstorming <\/em>
\nbrainstorming <\/em>
\ndesign thinking. <\/em><\/p>\n

Tujuan dari brainstorming<\/em> adalah untuk memanfaatkan pemikiran kolektif kelompok atau bertukar pikiran untuk membangun ide-ide yang lebih luas. Dengan brainstorming, <\/em>pemikir desain atau sekelompok orang yang terlibat dalam proses inovasi akan berupaya mencetuskan ide dengan saling melempar pertanyaan dan memberikan jawaban. Metode sejenis ini berpotensi menginspirasi ide yang lebih baru dan lebih baik yang kemudian dapat diringkas menjadi yang terbaik, paling praktis, dan inovatif.<\/p>\n

brainstorming<\/em>
\nbrainstorming, <\/em><\/p>\n

Mengapa <\/strong>Brainstorming?<\/em><\/strong><\/p>\n

Mengapa <\/strong>
\nBrainstorming?<\/em><\/strong>
\nBrainstorming?<\/em><\/p>\n

Brainstorming<\/em> menggabungkan pendekatan santai dan informal yang menyediakan lingkungan yang bebas dan terbuka untuk mendorong setiap orang untuk berpartisipasi mencurahkan pemikiran dan ide mereka, tak terkecuali ide yang tampak gila di awal. Karena itu, orang-orang yang terlibat selama proses brainstorming <\/em>dilarang untuk mengkritik ide orang lain. Hal ini untuk memicu mereka keluar dari cara berpikir normal atau dengan kata lain, berpikir out-of-the-box.<\/em><\/p>\n

Brainstorming<\/em>
\nbrainstorming <\/em>
\nout-of-the-box.<\/em><\/p>\n

Semua ide yang disampaikan terlepas dari seberapapun uniknya tetap akan disambut dan dikembangkan, selagi ide tersebut tidak keluar dari topik bahasan. Melansir laman Mind Tools, brainstorming<\/em> menghadirkan beragam pengalaman anggota tim yang berbeda. Mereka juga didorong untuk berkontribusi sepenuhnya demi\u00a0 mengembangkan beragam solusi kreatif. Ini meningkatkan kekayaan ide yang dieksplorasi, yang berarti kita seringkali dapat menemukan solusi terbaik dari sekian banyak kemungkinan solusi yang kita pikirkan.<\/p>\n

Mind Tools, brainstorming<\/em><\/p>\n

Memfasilitasi <\/strong>Brainstorming<\/em><\/strong><\/p>\n

Memfasilitasi <\/strong>
\nBrainstorming<\/em><\/strong>
\nBrainstorming<\/em><\/p>\n

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, brainstorming <\/em>harus difasilitasi dengan baik sehingga semua peserta yang terlibat dapat sepenuhnya fokus pada masalah. Tak hanya solusi yang memuaskan, brainstorming <\/em>yang dilaksanakan dengan baik juga dapat menumbuhkan ikatan tim yang luar biasa.<\/p>\n

brainstorming <\/em>
\nbrainstorming <\/em><\/p>\n

Untuk menjalankan sesi brainstorming <\/em>secara efektif, cobalah untuk mengikuti praktik terbaik brainstorming<\/em> yang telah dirangkum dari Institute of Design di Stanford University (d.school) dan perusahaan desain IDEO:<\/p>\n

brainstorming <\/em>
\nbrainstorming<\/em><\/p>\n

1. Menjaga energi<\/strong><\/p>\n

1. Menjaga energi<\/strong><\/p>\n

Untuk menjaga agar ide tetap mengalir selama sesi brainstorming, <\/em>kita perlu memantau dan menjaga energi kelompok. Hal ini dilakukan untuk memastikan diskusi tidak melambat atau macet. Untuk mengatasi hal ini, cobalah untuk menanyakan sesuatu yang dimulai dengan kalimat \u201cBagaimana kita bisa?\u201d atau \u201cHow Might We\u201d agar peserta berpikir ke arah lain.<\/p>\n

brainstorming, <\/em><\/p>\n

2. Tetapkan batas waktu<\/strong><\/p>\n

2. Tetapkan batas waktu<\/strong><\/p>\n

Membuka forum diskusi seperti brainstorming, <\/em>sangat mungkin membuat peserta berlarut-larut membahas setiap solusi atau bahkan membuat pembahasan jadi keluar dari topik atau masalah utama. Walau membahas setiap solusi secara mendetail memang dibutuhkan, membahasnya secara berlarut-larut tanpa akhir yang jelas dapat membuang-buang waktu. Alhasil, brainstorming <\/em>menjadi tidak efektif.<\/p>\n

brainstorming, <\/em>
\nbrainstorming <\/em><\/p>\n

Sebaiknya, mulailah dengan menjelaskan pernyataan masalah, sudut pandang, dan tujuan atau apa yang hendak perusahaan capai. <\/em>Padatkan isu utama menjadi pernyataan masalah dan padatkan menjadi kalimat singkat. Lalu pastikan segala ide atau pertanyaan harus selalu bercabang dari pernyataan masalah.<\/p>\n

. <\/em><\/p>\n

3. Fokus pada topik<\/strong><\/p>\n

3. Fokus pada topik<\/strong><\/p>\n

Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, sesi brainstorming <\/em>bisa membuat pesertanya keluar jalur ketika tengah membahas segala kemungkinan solusi. Hal ini sebenarnya wajar terjadi mengingat brainstorming <\/em>memang mendorong pesertanya untuk berpikiran terbuka sebagai upaya menghasilkan ide.\u00a0<\/p>\n

brainstorming <\/em>
\nbrainstorming <\/em>
\nfind here<\/a><\/p>\n

Meski begitu, kita harus tetap fokus pada masalah utama agar proses brainstorming <\/em>tidak menjadi membingungkan. Atas dasar itu, sudah menjadi kewajiban fasilitator untuk menjaga peserta brainstorming <\/em>tetap beracuan pada tema atau tujuan utama dan mencegah mereka menyimpang dari jalur.<\/p>\n

brainstorming <\/em>
\nbrainstorming <\/em><\/p>\n

Sebaiknya, pastikan untuk fokus pada satu poin atau percakapan pada satu waktu agar tidak memperkeruh pemikiran para peserta brainstorming <\/em>dan membuat mereka melupakan tujuan saat ini.<\/p>\n

brainstorming <\/em><\/p>\n

4. Jangan mengkritik ide orang lain\u00a0<\/strong><\/p>\n

4. Jangan mengkritik ide orang lain\u00a0<\/strong><\/p>\n

Ketika melakukan brainstorming, <\/em>ingatlah bahwa tidak ada ide yang buruk. Brainstorming <\/em>juga bukan panggung berdebat atau mempertanyakan ide anggota lain. Sebaiknya, setiap anggota harus menciptakan lingkungan di mana semua yang terlibat bisa merasa bebas dalam melontarkan ide asal tetap berkaitan dengan masalah atau topik yang dibahas.<\/p>\n

brainstorming, <\/em>
\nBrainstorming <\/em><\/p>\n

Walau berpikir secara bebas dapat menghasilkan beberapa ide yang tidak tepat, ingatlah bahwa adalah latihan kreatif yang efektif, di mana para pemikir desain didorong untuk membiarkan imajinasi mereka menjadi liar. Terlebih, brainstorming<\/em> memang berfokus untuk menjaring ide sebanyak mungkin yang kemudian dipangkas sampai pilihan terbaik tetap ada.<\/p>\n

brainstorming<\/em><\/p>\n

5. Membangun ide satu sama lain<\/strong><\/p>\n

5. Membangun ide satu sama lain<\/strong><\/p>\n

Mengingat satu ide biasanya bisa mengarah atau mendorong kelahiran ide lainnya, cobalah untuk mengembangkan gagasan satu sama lain untuk mencapai wawasan baru.\u00a0<\/p>\n

Menurut Interaction Design Foundation, <\/em>mempertimbangkan pemikiran, pendapat, dan ide peserta lain selama sesi brainstorming<\/em>, akan membantu tin mencapai wawasan dan perspektif baru. Dengan demikian, tim akan terus membangun atau menyempurnakan ide yang semakin terarah pada isu sentral.<\/p>\n

Interaction Design Foundation, <\/em>
\nbrainstorming<\/em><\/p>\n

Untuk memudahkannya, fasilitator sebaiknya menuliskan ide yang telah didapat untuk membantu orang memikirkan ide baru yang terkait atau melihat ide yang sama dengan cara yang berbeda. Hal ini juga dinilai lebih mampu mengembangkan sesi brainstorming<\/em> dari sekedar mengandalkan diskusi.<\/p>\n

brainstorming<\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Brainstorming telah dikenal luas sebagai metode yang digunakan untuk menghasilkan ide atau solusi demi memecahkan masalah. Metode sejenis ini dilakukan dengan melontarkan pertanyaan \u2018bagaimana kita bisa\u2019, yang dinilai mampu menghasilkan beragam ide menarik yang terhubung untuk menyaring solusi terbaik. Hal inilah yang membuat brainstorming kian diadopsi sebagai metode berpikir dalam berinovasi, termasuk pada pendekatan design […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":778,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[143],"tags":[71,18,19],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/773"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=773"}],"version-history":[{"count":6,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/773\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2214,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/773\/revisions\/2214"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/778"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=773"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=773"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=773"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}