trial-and-error <\/em><\/p>\nBerikut lima manfaat utama keterampilan design thinking <\/em>yang telah dirangkum dari berbagai sumber:<\/p>\ndesign thinking <\/em><\/p>\n1.<\/strong> Design thinking<\/em> memicu kita berpikir out-of-the-box<\/em><\/strong><\/p>\n1.<\/strong>
\nDesign thinking<\/em> memicu kita berpikir out-of-the-box<\/em><\/strong>
\nDesign thinking<\/em>
\nout-of-the-box<\/em><\/p>\nBerpikir out-of-the-box <\/em>berarti mencoba mengembangkan cara berpikir baru, yang tidak mengikuti metode pemecahan masalah yang dominan atau lebih umum.<\/p>\nout-of-the-box <\/em><\/p>\nSalah satu elemen pemikiran out-of-the-box <\/em>dalam design thinking <\/em>adalah dengan meragukan atau mempertanyakan kembali asumsi yang telah dimiliki. Proses ini memungkinkan untuk membuktikan apakah asumsi itu valid atau tidak.<\/p>\nout-of-the-box <\/em>
\ndesign thinking <\/em><\/p>\nAlih-alih berfokus pada masalah, design thinking <\/em>berbasis pada solusi yang berpusat pada pengguna. Misalnya, jika sebuah tim kesulitan melakukan transisi ke pekerjaan jarak jauh atau remote<\/em>, maka metodologi design thinking <\/em>akan mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan cara meningkatkan keterlibatan karyawan daripada berfokus pada masalah penurunan produktivitas.<\/p>\ndesign thinking <\/em>
\n remote<\/em>
\ndesign thinking <\/em><\/p>\nKarena design thinking <\/em>memberi kita sarana untuk berpikir out-of-the-box, <\/em>perusahaan dapat menggali lebih dalam ke ketika memecahkan masalah. Interaction Design Foundation, <\/em>menuturkan metode ini juga dapat memungkinkan para inovator terbuka pada segala solusi yang ada dan membantu mereka untuk menemukan ide yang lebih orisinal. Berpikir out-of-the-box <\/em>juga membantu para inovator untuk tetap bergerak maju ketika menghadapi kebuntuan dalam proses inovasi.<\/p>\ndesign thinking <\/em>
\nout-of-the-box, <\/em>
\nInteraction Design Foundation, <\/em>
\nout-of-the-box <\/em><\/p>\nKemampuan ini tentunya membantu perusahaan melakukan penelitian yang tepat, membuat prototype<\/em>, dan menguji produk dan layanan untuk menemukan cara baru demi memenuhi kebutuhan pengguna atau konsumen mereka sendiri.<\/p>\nprototype<\/em><\/p>\n2. Design thinking<\/em> memiliki sisi ilmiah<\/strong><\/p>\n2. Design thinking<\/em> memiliki sisi ilmiah<\/strong>
\nDesign thinking<\/em><\/p>\nSisi ilmiah design thinking <\/em>terlihat dari caranya menggabungkan penelitian rasional dan analitis untuk menjawab masalah.\u00a0<\/p>\ndesign thinking <\/em><\/p>\nMelansir laman Medium,<\/em> design thinking <\/em>adalah metode ilmiah yang diperluas untuk mencakup observasi terhadap perilaku manusia, termasuk emosi di balik perilaku tersebut. Data itulah yang kemudian digunakan untuk menciptakan solusi bagi masalah bisnis yang kompleks. Ini dapat bekerja dengan sangat baik sesuai dengan metode ilmiah.\u00a0<\/p>\nMedium,<\/em>
\ndesign thinking <\/em><\/p>\nJika metode ilmiah unggul untuk memahami data objektif dan kuantitatif, design thinking <\/em>menawarkan cara untuk mengumpulkan dan memahami data subjektif dan kualitatif, seperti keinginan, kebutuhan, serta pengalaman pribadi pelanggan terkait produk atau layanan perusahaan.<\/p>\ndesign thinking <\/em><\/p>\nJenis data ini sangat membantu pada tahap awal proyek pengembangan produk atau layanan, ketika banyak yang tidak perusahaan ketahui. Pada tahap awal inilah hipotesis dibentuk dari data dan wawasan pelanggan yang dikumpulkan. Sama seperti metode ilmiah, design thinking <\/em>mengharuskan perusahaan untuk terus menguji dan memvalidasi hipotesis tersebut.<\/p>\ndesign thinking <\/em><\/p>\n3. Mendapatkan pemahaman tentang pelanggan<\/strong><\/p>\n3. Mendapatkan pemahaman tentang pelanggan<\/strong><\/p>\nKarena berpusat pada pengguna, design thinking <\/em>mengharuskan perusahaan untuk memahami secara mendalam mengenai pelanggan mereka dan apa yang mereka inginkan dari produk atau layanan yang perusahaan berikan.\u00a0<\/p>\ndesign thinking <\/em><\/p>\nDengan memposisikan diri sebagai pelanggan, perusahaan mampu berinovasi sesuai kebutuhan aktual pelanggan daripada hanya berasumsi. Pemahaman ini juga bisa digunakan untuk mengadvokasi pelanggan potensial mengenai mengapa suatu produk cocok untuk mereka.<\/p>\n
4. Mendorong Pendapatan<\/strong><\/p>\n4. Mendorong Pendapatan<\/strong><\/p>\nDesign thinking <\/em>memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan inovasi produk yang memberi nilai tambah bagi kepuasan pelanggan dan tentunya mendorong pendapatan perusahaan.<\/p>\nDesign thinking <\/em><\/p>\nDengan design thinking<\/em>, perusahaan dapat terus memperbaiki produk yang sudah ada dan atau membuat produk baru yang memenuhi kepuasan pelanggan. Hal ini tentunya mendorong kinerja bisnis yang lebih baik dari waktu ke waktu.\u00a0<\/p>\ndesign thinking<\/em><\/p>\n5. Lebih efisien<\/strong><\/p>\n5. Lebih efisien<\/strong><\/p>\nJika trial-and-error <\/em>membuat proses inovasi berjalan lama\u00a0 dan berulang, design thinking <\/em>dapat merampingkan proses inovasi, dan menjadikannya sebagai bagian operasional sehari-hari. Sementara kegagalan dan kesalahan adalah bagian yang diharapkan dari pengujian ide dan iterasi produk, design thinking <\/em>memperhitungkan kemungkinan ini dan menjadikannya bagian dari proses berpikir yang dapat ditindaklanjuti.<\/p>\ntrial-and-error <\/em>
\ndesign thinking <\/em>
\ndesign thinking <\/em><\/p>\nMenerapkan Design Thinking <\/em>Bersama Innovesia<\/strong><\/p>\nMenerapkan Design Thinking <\/em>Bersama Innovesia<\/strong>
\nDesign Thinking <\/em><\/p>\nSebagai salah satu pengadopsi awal design thinking<\/em>, di Indonesia, Innovesia meyakini design thinking <\/em>merupakan solusi bagi bisnis untuk menghadirkan produk atau layanan yang benar-benar menjawab kebutuhan target penggunanya atau product market-fit<\/em> dan bukan mengedepankan teknologi atau fiturnya.<\/p>\ndesign thinking<\/em>
\ndesign thinking <\/em>
\nproduct market-fit<\/em><\/p>\nDengan begitu, bisnis dapat mengembangkan pemahaman terbaik tentang pelanggan, kebutuhan mereka, dan masalah yang mendasari pengembangan produk atau layanan yang ingin diciptakan atau perbaiki.\u00a0<\/strong><\/p>\n\u00a0<\/strong><\/p>\nSelain bisnis, Innovesia telah membantu lebih instansi pemerintah, organisasi dan institusi pendidikan secara lokal dan global untuk berinovasi dengan \u00a0mengimplementasikan metodologi design thinking. <\/em><\/p>\ndesign thinking. <\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Metode berpikir out-the-box ini sekarang diajarkan di universitas terkemuka di seluruh dunia termasuk Stanford, Harvard, dan Imperial College London.\u00a0 out-the-box Design thinking juga semakin populer selama beberapa dekade terakhir karena berhasil menjadi kunci kesuksesan banyak organisasi global terkemuka. Perusahaan ternama seperti Apple, Google, dan Samsung, bahkan telah mengadopsi pendekatan design thinking dalam operasional mereka. Design […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":673,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[143],"tags":[16,18,20],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/710"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=710"}],"version-history":[{"count":5,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/710\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2209,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/710\/revisions\/2209"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/673"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=710"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=710"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=710"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}