{"id":639,"date":"2023-04-29T16:02:00","date_gmt":"2023-04-29T09:02:00","guid":{"rendered":"https:\/\/designthinking.id\/?p=639"},"modified":"2023-10-18T08:58:04","modified_gmt":"2023-10-18T01:58:04","slug":"mengenal-4-jenis-inovasi-berdampak-pasar","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/designthinking.id\/edukasi\/mengenal-4-jenis-inovasi-berdampak-pasar\/","title":{"rendered":"Mengenal 4 Jenis Inovasi Berdampak Pasar"},"content":{"rendered":"

Tak sedikit orang yang terjebak dalam pemikiran bahwa bisnis tidak memerlukan inovasi. Sementara sebagian dari mereka berpikir inovasi hanya terbatas pada produksi teknologi baru atau peluncuran produk terhebat berikutnya.<\/p>\n

Padahal, inovasi tak cuma soal menciptakan produk dengan kebaruan paling mutakhir. Lebih dari itu, inovasi adalah alat yang ampuh untuk memunculkan ide-ide baru dan memupuknya dengan cara yang dapat menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Inovasi bisa terkait dengan produk, layanan, pasar, alat produksi, teknologi, atau apa pun yang membawa perubahan yang berkelanjutan dan tak tergantikan.<\/p>\n

Dengan menjadi inovatif terutama dalam proses kerja, perusahaan akan mampu menciptakan standar dan mensistematisasikan metode kerja terbaik. Inovasi juga mendorong proses kerja yang lebih efektif. Pada akhirnya, dengan produktivitas yang lebih tinggi, dan manajemen yang lebih efektif, bisnis akan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar.<\/p>\n

Ada banyak jenis inovasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengoptimalkan hasil dengan tujuan yang berbeda. Salah satu cara mengidentifikasi inovasi adalah dengan mengkategorikannya berdasarkan dua sumbu utama, yaitu kebaruan teknologi yang digunakannya, dan dampaknya terhadap pasar. Ini menciptakan matriks inovasi yang menampilkan empat jenis inovasi.\u00a0<\/p>\n

Berikut empat tipe inovasi terkenal yang menjadi konsensus di antara organisasi yang mencari ide, konsep, atau produk inovatif:<\/p>\n

1. <\/strong>Adjacent innovation<\/em><\/strong><\/p>\n

1. <\/strong>
\nAdjacent innovation<\/em><\/strong>
\nAdjacent innovation<\/em><\/p>\n

Adjacent innovation<\/em> <\/em><\/strong>adalah contoh khas dari ekspansi yang sukses. Bentuk inovasi ini merupakan jenis inovasi yang mengadopsi produk, layanan, atau proses yang telah dikembangkan dan digunakan di tempat lain dan memperkenalkannya dengan cara baru atau ke pasar yang baru.\u00a0<\/p>\n

Adjacent innovation<\/em>
\n <\/em><\/strong>
\n <\/em><\/p>\n

Karena telah dikembangkan dan telah berhasil digunakan secara bisnis di tempat lain, risiko bentuk inovasi ini relatif rendah. Walau begitu, inovasi tersebut masih dapat mendukung pertumbuhan dan menciptakan perusahaan yang lebih dinamis yang dapat menghadapi pasar yang berkembang dengan lebih baik.<\/p>\n

Untuk menjangkau audiens baru, perusahaan bermitra dengan solusi teknologi baru untuk membentuk kembali penawaran yang ada untuk melayani kebutuhan dan harapan pengguna baru. Uber misalnya, perusahaan menggabungkan teknologi geo-location, pembayaran digital, dan analitik data untuk masuk ke pasar baru dan mengubah industri.<\/p>\n

2. <\/strong>Disruptive Innovation<\/em><\/strong><\/p>\n

2. <\/strong>
\nDisruptive Innovation<\/em><\/strong>
\nDisruptive Innovation<\/em><\/p>\n

Pertama kali diperkenalkan oleh profesor di Harvard Business School, Clayton Christensen, disruptive innovation<\/em> mengacu pada tindakan yang diambil oleh perusahaan kecil untuk mengguncang industri dengan menargetkan segmen pasar yang diabaikan oleh pesaing yang ada.<\/p>\n

disruptive innovation<\/em>
\ntake me there<\/a><\/p>\n

Dengan menargetkan segmen yang terabaikan ini, perusahaan kecil tersebut akan berinovasi untuk menghadirkan produk yang lebih cocok dengan mereka dan seringkali dengan harga yang lebih rendah. Dengan melakukan hal ini, perusahaan kecil tadi dapat memperoleh pijakan di pasar, dan secara bertahap berkembang untuk menarik basis pelanggan kompetitor utama di industri tersebut.<\/p>\n

Netflix adalah contoh paling baik yang berhasil menerapkan disruptive innovation. <\/em>Layanan streaming film itu awalnya menawarkan layanan pengiriman DVD sewaan dengan hanya menargetkan pelanggan yang tidak tertarik untuk menonton film yang baru dirilis, sebuah segmen yang kurang penting dari industri film Blockbuster. Netflix kemudian mempertahankan keunggulan kompetitif dengan beralih ke layanan streaming <\/em>yang menyediakan segala jenis film dan serial, yang menarik dan menaklukkan audiens utama Blockbuster sepenuhnya.\u00a0<\/p>\n

disruptive innovation. <\/em>
\nstreaming <\/em><\/p>\n

3. <\/strong>Incremental innovation<\/em><\/strong><\/p>\n

3. <\/strong>
\nIncremental innovation<\/em><\/strong>
\nIncremental innovation<\/em><\/p>\n

Jenis inovasi ini merupakan bentuk inovasi yang paling umum. Incremental innovation<\/em> ditujukan untuk melakukan perbaikan terhadap produk, layanan, dan proses yang ada, menyesuaikannya agar lebih menarik bagi kebutuhan pelanggan. Bisa dibilang, incremental innovation <\/em>merupakan evolusi dari inovasi yang sudah diterapkan oleh perusahaan dengan melengkapi dan menawarkan perbaikan.<\/p>\n

Incremental innovation<\/em>
\nincremental innovation <\/em><\/p>\n

Walau incremental innovation <\/em>\u00a0tidak selalu memberikan dampak yang besar, inovasi ini bisa menghasilkan peningkatan penjualan instan karena didasarkan pada sesuatu yang sudah dikenal.<\/p>\n

incremental innovation <\/em><\/p>\n

Salah satu contoh terkemuka dari incremental innovation <\/em>adalah smartphone.<\/em> Di tengah persaingan yang ketat, produsen smartphone <\/em>tak ada henti-hentinya menawarkan fitur baru bahkan di hampir setiap perilisan produk baru. Entah itu peningkatan panel layar dari LED, OLED hingga AMOLED, lalu fitur kamera dengan kecanggihan yang beragam.<\/p>\n

incremental innovation <\/em>
\nsmartphone.<\/em>
\n smartphone <\/em><\/p>\n

4. <\/strong>Radical Innovation<\/em><\/strong><\/p>\n

4. <\/strong>
\nRadical Innovation<\/em><\/strong>
\nRadical Innovation<\/em><\/p>\n

Seperti namanya, radical innovation<\/em> mengacu pada bentuk inovasi yang dapat sepenuhnya menggantikan produk, layanan, proses, atau sistem yang ada untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik secara substansial.\u00a0<\/p>\n

radical innovation<\/em><\/p>\n

Radical innovation<\/em> melibatkan penggunaan model bisnis baru dan ide atau teknologi baru yang revolusioner untuk sepenuhnya mengubah pasar dan bahkan berpotensi menciptakan industri baru. Meski berisiko tinggi, radical innovation <\/em>dapat menghasilkan imbalan yang juga sangat tinggi selama dilakukan dengan benar.<\/p>\n

Radical innovation<\/em>
\nradical innovation <\/em><\/p>\n

Dalam istilah bisnis dan teknologi, radical innovation <\/em>terjadi ketika pendatang baru benar-benar mengganggu bisnis atau industri. Banyak yang menganggap Amazon sebagai salah satu contoh sukses inovasi radikal. Marketplace <\/em>yang didirikan Jeff Bezos itu berhasil memanfaatkan teknologi untuk menciptakan model bisnis yang sama sekali baru.<\/p>\n

radical innovation <\/em>
\nMarketplace <\/em><\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Tak sedikit orang yang terjebak dalam pemikiran bahwa bisnis tidak memerlukan inovasi. Sementara sebagian dari mereka berpikir inovasi hanya terbatas pada produksi teknologi baru atau peluncuran produk terhebat berikutnya. Padahal, inovasi tak cuma soal menciptakan produk dengan kebaruan paling mutakhir. Lebih dari itu, inovasi adalah alat yang ampuh untuk memunculkan ide-ide baru dan memupuknya dengan […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":649,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[143],"tags":[18,19],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/639"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=639"}],"version-history":[{"count":4,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/639\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2206,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/639\/revisions\/2206"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/649"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=639"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=639"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=639"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}