{"id":1555,"date":"2023-09-12T13:32:36","date_gmt":"2023-09-12T06:32:36","guid":{"rendered":"https:\/\/designthinking.id\/?p=1555"},"modified":"2023-11-23T11:56:36","modified_gmt":"2023-11-23T04:56:36","slug":"implementasi-crowdsourcing-yang-tepat-untuk-memajukan-bisnis","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/designthinking.id\/eksklusif\/implementasi-crowdsourcing-yang-tepat-untuk-memajukan-bisnis\/","title":{"rendered":"Implementasi Crowdsourcing yang Tepat untuk Memajukan Bisnis"},"content":{"rendered":"
Perkembangan teknologi tak hanya menuntut perusahaan untuk terus berinovasi, tapi juga mengubah cara mereka dalam berinovasi. Jika dahulu inovasi dilakukan melalui penelitian internal perusahaan oleh departemen litbang, internet telah membuka peluang bagi perusahaan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan ratusan bahkan ribuan pakar lintas ilmu disiplin. Semua itu dimungkinkan melalui crowdsourcing.<\/em><\/p>\n Fiter Bagus Cahyono, Direktur, Innovesia, perusahaan konsultasi yang berfokus pada inovasi bisnis, mengartikan crowdsourcing <\/em>sebagai pendekatan yang memungkinkan perusahaan atau organisasi lainnya untuk memperoleh ide atau konten yang dibutuhkan dengan meminta kontribusi dari sekelompok besar orang.<\/p>\n \u201cMelalui crowdsourcing, <\/em>perusahaan atau bisnis dapat memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan banyak orang untuk membantu mereka mencapai sejumlah keuntungan. Dan dengan internet, orang-orang ini tidak hanya terbatas pada suatu demografi saja, tapi di seluruh dunia,\u201d jelas Fiter Bagus.<\/p>\n Luasnya ruang lingkup ini dinilai Fiter Bagus membuat banyak perusahaan mulai mengadopsi crowdsourcing <\/em>untuk tetap relevan di industri dan mencapai keunggulan kompetitif.<\/p>\n \u201cDalam hal ini, crowdsourcing <\/em>dinilai jauh lebih efektif daripada pendekatan inovasi terbuka lainnya, seperti program startup <\/em>inkubator, model klien ventura atau venture client model<\/em>, dan jauh lebih unggul dari membangun pusat atau laboratorium inovasi,\u201d ujar Fiter Bagus.<\/p>\n Senada, Digital Transformation Expert, Daniel Oscar Baskoro, metode crowdsourcing <\/em>membuka kesempatan bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan publik guna mencapai ragam tujuan yang luas. Dengan crowdsourcing, <\/em>Oscar menyebut, perusahaan mampu memanfaatkan \u2018crowd\u2019 atau keramaian untuk menghimpun ide dalam jumlah yang masif, mengembangkan produk, bahkan sampai membantu melakukan monitoring dan evaluasi.<\/p>\n \u201cCrowdsourcing ini bisa digunakan untuk tujuan yang luas, misalnya untuk mengembangkan sebuah produk, untuk menghimpun ide dari masyarakat, itu pernah saya lakukan. Kemudian untuk monitoring dan evaluasi, banyak sekali,\u201d ujar Oscar yang telah berpengalaman membantu perusahaan dan pemerintah melakukan crowdsourcing.<\/em><\/p>\n Menghimpun Ide atau Gagasan Inovasi Secara Masif<\/strong><\/p>\n