check these guys out<\/a><\/p>\nMelalui Helsinki Energy Challenge, Helsinki menemukan tidak hanya satu tapi sepuluh alternatif, di mana empat diantaranya dianggap solusi terbaik untuk menghangatkan seisi kota tanpa bahan bakar fosil. Berikut keempat solusi peraih penghargaan di Helsinki Energy Challenge:<\/p>\n
1. HIVE (Helsinki Innovative & Versatile Energies )<\/strong><\/p>\n1. HIVE (Helsinki Innovative & Versatile Energies )<\/strong><\/p>\nSolusi pertama berasal dari kolaborasi lima negara yang tak hanya memberhentikan penggunaan batu bara sebagai sumber energi pemanas, tetapi juga memastikan kualitas udara yang lebih baik bagi penduduk Helsinki. Diberi nama HIVE, solusi ini memanfaatkan laut Baltik sebagai sumber energi bersih pengganti bahan bakar fosil.<\/p>\n
Dengan pompa panas atau heat pumps, <\/em>HIVE akan mampu mentransfer energi panas memanfaatkan sumber energi bersih dari laut Baltik yang akan mampu memenuhi hingga 50% kebutuhan pemanas Helsinki. Fitur solusi HIVE juga mengarah pada pengoperasian jaringan pemanas pada tingkat suhu yang lebih rendah, yang akan membuat sistem lebih optimal untuk pompa panas.<\/p>\nheat pumps, <\/em><\/p>\n2. Hot Heart Helsinki<\/strong><\/p>\n2. Hot Heart Helsinki<\/strong><\/p>\nMasih dengan heat pumps, <\/em>Hot Heart Helsinki berhasil menciptakan sistem yang menggunakan pompa panas air laut untuk mengubah energi listrik bebas karbon menjadi panas.<\/p>\nheat pumps, <\/em><\/p>\nMenawarkan sistem fleksibel yang terbuat dari 10 reservoir<\/em> silinder berdiameter 225 meter yang diisi dengan air laut panas, Hot Heart Helsinki dapat menerima sumber energi berbeda. Dari sana, energi listrik yang diterima akan diubah menjadi energi panas menggunakan heat pumps <\/em>tersebut. Dengan begitu, sumber panas langsung terhubung ke sistem pemanas kota. Voil\u00e0, panas dapat didistribusikan langsung ke seluruh sistem pemanas yang ada di kota tersebut.<\/p>\nreservoir<\/em>
\nheat pumps <\/em><\/p>\n3. Smart Salt City<\/strong><\/p>\n3. Smart Salt City<\/strong><\/p>\nMemadukan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi penyimpanan energi termokimia baru (EnerStore), Smart Salt City menawarkan sistem energi baru yang optimal dengan fitur pengendalian permintaan. EnerStore sebagai media penyimpanan energi akan diisi oleh kelebihan listrik terbarukan yang nantinya akan disalurkan saat dibutuhkan.\u00a0<\/p>\n
Solusi yang diusulkan juga mencakup varian EnerStore yang memungkinkan energi dipindahkan secara geografis, dan digunakan sebagai bahan bakar yang dapat diisi ulang dan bersifat sirkular.<\/p>\n
4. BEYOND fossil<\/strong><\/p>\n4. BEYOND fossil<\/strong><\/p>\nSelain melahirkan sumber energi alternatif baru dan sistem pengelolaan energi, solusi Helsinki Energy Challenge juga datang dari pendekatan lain. Diberi nama BEYOND fossil, ide inovasi itu menawarkan model manajemen transisi energi yang didasarkan pada pendekatan lelang.<\/p>\n
Dengan pendekatan lelang, diharapkan pemerintah Helsinki mampu menemukan sumber panas dari energi bersih termurah dan terbaik setiap tahunnya. BEYOND fossil, didasarkan pemikiran bahwa inovasi sistem pemanas yang dianggap terbaik saat ini mungkin tidak akan sama dengan di tahun 2029. Terlebih, banyak perusahaan energi dan teknologi yang bersaing menciptakan sumber energi bersih yang murah.<\/p>\n
Atas dasar itu, lelang dianggap sebagai pendekatan terbaik dan fleksibel bagi pemerintah Helsinki untuk selalu menemukan solusi pemanas berkelanjutan yang terbaik setiap tahunnya.<\/p>\n
Dengan menetapkan persyaratan, pemerintah Helsinki akan mampu memastikan investasi hemat biaya dalam solusi sistem pemanas kota yang berkelanjutan di pasar energi rendah karbon yang berkembang pesat. Sekaligus membuka jalan menuju Helsinki yang netral karbon dengan cara yang fleksibel.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Seperti banyak kota lainnya, krisis iklim juga menjadi tantangan paling krusial yang dihadapi kota Helsinki. Meski emisi karbon yang dihasilkan ibukota Finlandia itu tercatat 28% lebih kecil dibandingkan tahun 1990-an, bahan bakar fosil masih menjadi masalah utama di Helsinki. Kota berpenduduk 632 ribu jiwa itu masih mengandalkan sistem pemanas yang bersumber dari bahan bakar fosil, […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":1540,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":[],"categories":[149],"tags":[208,19,17,209],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1539"}],"collection":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1539"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1539\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":2095,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1539\/revisions\/2095"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/1540"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1539"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1539"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/designthinking.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1539"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}